Mamuju, Anetry.Net – Kampanye Gerakan Nasional
Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) #SemangatSulbar diluncurkan di Anjungan
Pantai Manakarra, Desa Rimuku, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (29/7) lalu.
Kakaq dan Kandiq resmi diperkenalkan
sebagai maskot kegiatan. Dua sosok yang mencuri perhatian masyarakat itu terinspirasi dari
Burung Maleo yang mengenakan pakaian adat Sulbar.
Pelaksana tugas Direktur Kemitraan dan
Penyelarasan Dunia Usaha dan Industri (Plt. Direktur Mitras DUDI),
Saryadi menyampaikan bahwa keduanya hadir mengusung semangat kebangkitan usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam membangun perekonomian negara yang
lebih baik.
“Burung Maleo khas Sulbar yang menjadi
maskot Gernas BBI tahun ini sengaja diambil untuk mengusung budaya kearifan
lokal. Dari sisi maskot ada Burung Maleo, Sutra Mandar, ada baju adat Sulbar,
ada Tenun Sekomandi. Tak ketinggalan, di bagian dada sebelah kiri tersemat logo
Gernas BBI #SemangatSulbar,” jelas Saryadi yang ditemui di sela-sela acara.
“Kita ingin mendorong agar potensi lokal
bisa berkiprah di tingkat nasional dan global. Artinya ketika kita mendorong
UMKM tidak lepas dari (membawa) dasar budaya yang menjadi ciri khas daerahnya,”
imbuhnya.
Lebih lanjut Saryadi menjelaskan, Kakaq dan Kandiq
hanyalah sebutan/panggilan untuk saudara laki-laki dan saudara perempuan. Jika
dilihat, Kakaq dan Kandiq mengenakan pakaian khas Sulbar.
Dari atas ke bawah, Kakaq mengenakan
Passapu/destar yang merupakan penutup kepala yang terbuat dari kain tenun
Mandar, selendang tenun sekomandi, jas tutuq, sarung sutera usreq padhadha, dan
celana alang. Sedangkan, Kandiq mengenakan beru-beruq (melati), baju adat
pasangang yang biasa juga disebut boko, dan juga sarung sutera “usreq salaka”.
Selanjutnya, untuk logo yang digunakan
yaitu Sandeq, merupakan singkatan dari “Semangat Akselerasi dan Digitalisasi
Ekonomi Kreatif dan UMKM”. Sandeq dipilih menjadi model (icon) dalam logo kegiatan sebagai ekspresi dari semangat Sulbar untuk
mengakselerasi perkembangan UMKM di wilayah ini.
“Hal tersebut sejalan dengan identitas
perahu Sandeq yang yang dikenal sebagai salah satu kapal layar tercepat di
dunia. Kapal penangkap ikan ini juga menjadi ciri khas Sulbar,” ujar Saryadi.
Sandeq merupakan perahu bercadik warisan
Austronesia. Di tanah Mandar, berevolusi menjadi perahu yang disebut “sandeq”
(tajam, runcing). Pada masa lampau digunakan untuk menangkap ikan dan berdagang
sampai Selat Malaka, Laut Sulu, Papua, Pulau Jawa. Ciri khasnya, perahu ini
hampir selalu berwarna putih, dengan ornamen yang minimalis di lambungnya.
Sandeq ini sudah menjadi identitas
digunakan di Sulawesi Barat, dan bisa dilihat juga dari logo Pemda Provinsi
Sulbar serta Pemkab Polewali Mandar. Sandeq merupakan cerminan ketangguhan dan
keberanian para pelaut ulung suku Mandar dalam menaklukkan keganasan lautan.
“Saat ini, Sandeq kembali menjadi salah
satu identitas dalam kampanye Gernas BBI tahun 2022 #SemangatSulbar.
Dikolaborasikan dengan lambang hati berwarna merah mewakili logo nasional
Bangga Buatan Indonesia, terciptalah logo Sandeq Semangat Sulbar,” kata plt.
Direktur Mitras DUDI.
Pada kesempatan yang sama, Kemendikbudristek
juga meluncurkan jingle Gernas BBI yang berjudul “Bumi Mamuju”. Kemudian, untuk moto
(tagline) Gernas BBI #Semangat Sulbar digunakan untuk mendorong pergerakan
seluruh pemangku kepentingan untuk memajukan Sulbar dalam pengembangan UMKM. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.