Jakarta, Anetry.Net –Letusan besar gunung berapi bawah laut Tonga di Pasifik beberapa waktu lalu menghasilkan ledakan sangat kuat.
Ledakan itu mengirimkan gelombang tekanan besar yang
beriak melalui atmosfer dan di seluruh dunia. Tercatat, gelombang atmosfer
Letusan Gunung Tonga ini menjadi yang tercepat dalam sejarah dengan kecepatan
mencapai 720 mil atau 1.158 Km per jam.
“Ini adalah ledakan yang benar-benar besar dan unik dalam
hal apa yang telah diamati oleh sains sejauh ini,” papar penulis utama studi
Corwin Wright, seorang Royal Society University Research Fellow yang berbasis
di Center for Space, Atmospheric and Oceanic Science di University of Mandi di
Inggris seperti dikutip dari Live Science, Selasa (5/7).
Menurut dia, gelombang atmosfer yang dipicu gunung berapi
ini bergerak dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penelitian
yang dilakukan terkait riakan letusan gunung berapi Tonga telah dipubilasikan
di jurnal Nature pada 30 Juni 2022.
Gunung Api Tonga adalah gunung berapi yang dikenal
sebagai Hunga Tonga-Hunga Ha’apai terletak sekitar 40 mil atau 65 Km barat laut
dari ibu kota Tonga, Nuku’alofa. Gunung ini berada dalam barisan gunung berapi
yang disebut busur vulkanik Tonga-Kermadec.
Pada 15 Januari lalu, Hunga Tonga meletus yang
mengirimkan gumpalan gas dan partikel menjulang tinggi ke mesosfer, lapisan
ketiga atmosfer di atas permukaan bumi.
Pada titik tertingginya, gas dan partikel tersebut
mencapai ketinggian 58 Km menjadikannya gumpalan vulkanik terbesar dalam
catatan satelit. Berbagai sistem pemantauan berbasis darat dan antariksa
merekam letusan gunung ini, dan setelahnya ilmuwan di seluruh dunia mulai
memilah data-data tersebut.
Satu tim peneliti menemukan, gelombang atmosfer yang
dihasilkan oleh Tonga menyaingi letusan Gunung Krakatau, Indonesia pada 1883,
salah satu letusan gunung berapi paling merusak dalam sejarah.
Catatan rekor gelombang atmosfer itu menjadikan Gunung
Tonga dengan letusan gunung berapi terbesar di dunia. (sumber: kompascom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.