Jakarta, Anetry.Net – Artefak masjid yang disebut sebagai salah satu tertua di dunia ditemukan oleh arkeolog Israel.
Bekas bangunan masjid itu ditemukan di
gurun Negev. Arkeolog Israel meyakini masjid tersebut berusia 1200 tahun.
Temuan ini menurut para ahli bisa menjelaskan bagaimana kawasan tersebut
bertransisi pada ajaran Islam.
Mengutip The Guardian, Senin (18/7),
Israel Antiquities Authority (IAA) dalam pernyataanya menyebut, masjid kuno itu
ditemukan selama pekerjaan untuk membangun lingkungan baru di kota Badui Rahat.
Bangunan masjid kuno itu memiliki
ruangan persegi dan dinding yang menghadap ke arah Mekah, dengan ceruk setengah
lingkaran di dinding mengarah ke selatan.
"Fitur arsitektur yang unik ini menunjukkan,
bangunan itu digunakan sebagai masjid," kata IAA.
Diperkirakan oleh para ahli, masjid
dapat menampung beberapa puluh jemaah sekaligus. Untuk menentukan usia masjid,
para arkeolog kemudian menganalisis keramik yang juga ditemukan di situs
tersebut.
Akhirnya para ahli purbakala itu mendapatkan
kesimpulan, masjid berasal dari abad ketujuh dan kedelapan. Tak jauh dari
masjid, sebuah bangunan mewah juga ditemukan dengan sisa-sisa peralatan makan
dan artefak kaca yang menunjukkan kekayaan penghuninya.
Kemungkinan itu merupakan milik orang
Bizantium yang kaya. Strukturnya juga memiliki dua oven, salah satunya cukup
besar.
Karena ukurannya dan fakta berada di
samping tangki air, direktur penggalian Elena Kogan-Zehavi berhipotesi,
penduduknya merupakan pembuat sabun. Itu yang kemudian menjelaskan dari mana
asal kekayaan mereka.
"Israel menurut sejarawan Islam
adalah salah satu daerah pembuat dan pengekspor sabun," kata Kogan-Zehavi
seperti dikutip dari Smithsonian. Resep sabun kemudian akan dirahasiakan dan
diturunkan dari generasi ke generasi, membuat beberapa keluarga menjadi sangat
kaya.
Tiga tahun sebelumnya, otoritas setempat
juga menemukan masjid lain dari era yang sama. Bedsar kemungkinan juga berasal
dari abad ketujuh hingga kedelapan Masehi.
Temuan
masjid-masjid, perkebunan, serta rumah ini pun akhirnya menjadi titik terang
dari proses sejarah yang terjadi di Negev utara terkait dengan penyebaran agama
Islam, pemerintahan, dan budaya baru di wilayah tersebut. (sumber: kompascom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.