Ahli Temukan Jenis Kristal Baru dalam Debu Meteor - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Kamis, 07 Juli 2022

Ahli Temukan Jenis Kristal Baru dalam Debu Meteor


Jakarta, Anetry.Net
Penemuan-penemuan terus berlanjut seiring kian berkembangnya pengetahuan dan keahlian para peneliti.

 

Seperti yang ditemukan oleh ilmuwan terkait kristal jenis baru, alias jenis yang belum pernah ada, di dalam butiran debu meteorit yang diawetkan.

 

Debu meteorit tersebut berasal dari batu luar angkasa besar yang meledak di atas Chelyabinsk, Rusia, sembilan tahun lalu. Pada 15 Februari 2013 silam. Ketika itu sebuah asteroid berukuran 18 meter dan berat 11.000 metrik ton memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan sekitar 66.950 kilometer per jam.

 

Pada saat berada dalam atmosfer Bumi pada ketinggian  23,3 kilometer tepatnya di atas Kota Chelyabinsk di Rusia Selatan, meteor itu meledak dan menghujani daerah sekitarnya dengan meteorit kecil.

 

Ketika peristiwa itu terjadi, para ahli menggambarkannya sebagai peringatan besar mengenai bahaya yang bisa ditimbulkan asteroid bagi Bumi, dikarenakan ledakan meteor Chelyabinsk menjadi yang terbesar dari jenisnya di atmosfer bumi sejak peristiwa Tunguska 1908 lalu.

 

Menurut NASA, ledakan tersebut memiliki kekuatan 30 kali lebih besar dari bom atom yang mengguncang Hiroshima. Rekaman video menunjukkan, batu ruang angkasa terbakar dalam kilatan cahaya yang lebih terang dari matahari, sebelum menciptakan ledakan sonik kuat yang memecahkan kaca, merusak bangunan, dan melukai sekitar 1.200 orang di kota di bawahnya.

 

Dalam sebuah studi baru, para peneliti menganalisis beberapa fragmen kecil batuan luar angkasa yang tertinggal setelah meteor meledak, dikenal sebagai debu meteorit. Biasanya meteor menghasilkan sedikit debu saat terbakar, tapi butiran-butiran kecil ini menghilang dikarenakan terlalu kecil untuk ditemukan.

 

Namun pada meteor Chelyabinsk yang meledak, gumpalan debu besar menggantung di atmosfer selama lebih dari empat hari sebelum akhirnya menghujani permukaan bumi.

 

Adapun jenis kristal baru terungkap saat para peneliti memeriksa bintik debu di bawah mikroskop standar. Salah satu struktur kecil ini, yang hanya cukup besar untuk dilihat di bawah lensa pembesar, secara kebetulan terfokus tepat di tengah salah satu slide ketika salah satu anggota tim mengintip melalui lensa okuler.

 

 “Namun menemukan kristal menggunakan mikroskop elektron agak menantang karena ukurannya yang kecil," tulis para peneliti dalam makalahnya yang diterbitkan 7 Mei di The European Physical Journal Plus seperti dikutip dari Space.com, Rabu (6/7).

 

Bentuk kristal baru ditemukan dalam dua bentuk yang berbeda, yaitu quasi-spherical (hampir bulat) dan batang heksagonal. "Keduanya merupakan keanehan morfologi yang unik," papar peneliti.

 

Ke depan, para ilmuwan berharap dapat melacak sampel debu meteorit lain dari batuan luar angkasa lainnya untuk mengetahui apakah kristal ini merupakan produk sampingan umum dari pecahnya meteor atau sesuatu yang unik dari ledakan meteor Chelyabinsk. (sumber: kompascom)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad