Jakarta, Anetry.Net – Anda sudah tahu tentang deepfake? Sebuah kecerdasan buatan yang kadang digunakan untuk menipu pengguna internet ini beresiko bagi user.
Sejumlah peneliti dari Massachusetts Institute
of Technology (MIT), membuat eksperimen yang memungkinkan orang-orang untuk mengenal
Deepfake lebih dekat.
Eksperimen bernama Detect Fakes ini
menampilkan sejumlah konten teks, audio, dan video, lalu menguji seberapa mampu
pengguna membedakan konten asli dan palsu.
Konten yang dapat diakses pada laman
https://detectfakes.media.mit.edu/ itu diharapkan memberikan pengguna pengalaman agar lebih mudah
mengenali konten deepfake.
Mengutip situs MIT, berikut beberapa
tips untuk membedakan konten yang telah dimanipulasi deepfake:
1. Perhatikan wajah. Manipulasi Deepfake
kelas atas hampir selalu merupakan transformasi wajah.
2. Perhatikan bagian pipi dan dahi.
Apakah kulit tampak terlalu halus atau terlalu keriput? Apakah usia kulit sama
dengan usia rambut dan mata? DeepFakes sering tidak kongruen pada beberapa
dimensi.
3. Perhatikan mata dan alis. Apakah
bayangan muncul di tempat yang seharusnya? DeepFakes sering gagal untuk
sepenuhnya memberikan efek alami dari sebuah adegan.
4. Perhatikan kacamata. Apakah ada
silau? Apakah ada terlalu banyak silau? Apakah sudut silau berubah saat orang
tersebut bergerak? Sekali lagi, DeepFakes sering gagal untuk sepenuhnya
mewakili efek fisika alami terutama pencahayaan.
5. Perhatikan rambut di wajah (kumis dan
janggut) atau kekurangannya. Apakah rambut wajah ini terlihat nyata? DeepFakes
mungkin menambah atau menghapus kumis, cambang, atau janggut. Tapi, Deepfake sering gagal membuat transformasi rambut wajah terlihat alami.
6. Perhatikan tahi lalat di wajah. Apakah
tahi lalat terlihat nyata?
7. Perhatikan kedipan. Apakah orang
tersebut berkedip cukup atau terlalu banyak?
8. Perhatikan ukuran dan warna bibir.
Apakah ukuran dan warnanya cocok dengan bagian lain wajah orang tersebut?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.