Jakarta, Anetry.Net -- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 terjadi peningkatan devisa pariwisata sebesar 4 persen dibandingkan tahun 2020.
Hal itu membuktikan sektor pariwisata dipercaya menjadi
salah satu lokomotif penggerak perekonomian nasional.
Mendukung hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan sejumlah infrastruktur
pendukung pariwisata khususnya di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan
infrastruktur PUPR dilakukan secara terpadu untuk menunjang pengembangan
kawasan strategis nasional, termasuk pariwisata, lumbung pangan, industri,
perdesaan dan perkotaan metropolitan, dalam keterangannya Minggu (26/6).
“Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan
secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air
bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui
sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur,” jelas Menteri Basuki.
Salah satu infrastruktur penunjang pariwisata yang tengah
dikerjakan Kementerian PUPR melalui Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur,
Bintekjatan, Ditjen Bina Marga adalah Jembatan Kaca Seruni Point di KSPN
Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur. Jembatan itu merupakan jembatan kaca pertama
di Indonesia.
Jembatan kaca untuk pejalan kaki ini membentang sepanjang 120
meter dengan lebar 1,8 meter pada bentang utama dan 3 meter pada bagian awal
dan tengah bentang, berada di atas jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter.
Sistem struktur lantai/deck jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis (laminated glass) yang terdiri dari dua
lembar kaca atau lebih, yang direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu
atau lebih lapisan laminasi (interlayer)
dengan total ketebalan 25,55 mm.
Struktur jembatan ini dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis yang dilapisi cat
epoxy agar lebih tahan terhadap karat.
Jembatan yang dibangun dengan tipe suspended cable ini mulai dikerjakan pada akhir September 2021
dan ditargetkan selesai pada akhir September 2022. Hingga saat ini progres
fisik pekerjaan sudah mencapai kurang lebih 50 persen.
Pembangunannya bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (LHK) karena melintasi kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru
dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sebagai penyedia lahan untuk salah satu
kaki jembatan.
Kehadiran jembatan kaca ini menjadi destinasi wisata
adrenalin yang menghubungkan Terminal Wisata Seruni Point dengan Shuttle Area
dengan pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru. Dengan
demikian jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke KSPN
Bromo-Tengger-Semeru.
“Kami akan berupaya agar pembangunan jembatan kaca dapat
selesai sesuai waktu rencana. Kedepannya, tata kelola operasional jembatan kaca
akan dilakukan oleh Kementerian LHK dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo
sehingga dapat mendongkrak jumlah wisatawan ke Bromi dan dapat meningkatkan
perputaran roda perekonomian terutama meningkatkan kesejahteraan warga
sekitar,” jelas Kepala Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur Fahmi Aldiamar.
Fahmi menambahkah jembatan kaca ini dibangun dengan
perhitungan perencanaan yang komprehensif sesuai standar dan melalui proses uji
laboratorium sehingga jembatan ini akan aman untuk difungsikan bagi wisatawan. (Sumber: Info Publik/Ilustrasi, Jembatan Kaca Seruni Point di KSPN
Bromo-Tengger-Semeru. Dok. Kementerian PUPR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.