Semarang, Anetry.Net – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah merevitalisasi Bahasa Jawa yang merupakan satu dari tiga puluh delapan bahasa daerah.
Memulai upaya revitalisasi, Balai Bahasa Jateng melakukan koordinasi
dengan berbagai pemangku kepentingan setempat. Hal itu ditujukan guna menetapkan strategi
terbaiknya baik dari segi perencanaan program dan anggaran, implementasi, serta
monitoring dan evaluasi.
“Setiap elemen pemangku kepentingan
harus dilibatkan dalam strategi implementasi revitalisasi Bahasa daerah,
dikarenakan selama ini peran pemerintah daerah dalam melestarikan bahasa daerah
masih kurang, bukan hanya dari perhatian saja yang kurang begitu pula dari segi
anggaran juga tidak ada,” ujar Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Ganjar
Harimansyah dalam Rapat Koordinasi Pakar, Calon Pengajar, dan Pemerintah Daerah
se-Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (23/6) lalu.
Pada Rapat koordinasi yang
diselenggarakan pada 23-26 Juni 2022, di Hotel Patra Semarang, diisi dengan diskusi terkait
riviu buku model pembelajaran bahasa dan sastra Jawa tingkat SD dan SMP.
Peserta yang hadir dibagi ke dalam beberapa kelompok yaitu Aksara Jawa, Undha-Usuk/tingkat tutur,
Sastra/membaca gurit, dan Pidato.
Ganjar Harimansyah mengatakan, pembagian Kelompok ini
berdasarkan pembagian yang ada dalam buku modul pembelajaran Bahasa dan sastra
Jawa. Adapun program berikutnya adalah mengadakan pelatihan-pelatihan guru-guru
Bahasa Jawa.
“Saya harap, kegiatan ini dapat
melahirkan kesepakatan-kesepakatan antar pemangku kepentingan dalam upaya
revitalisasi bahasa,” ucapnya.
Terobosan Balai Bahasa Jateng tersebut, mendapat sambutan dari para maestro, pegiat pelindungan bahasa dan
sastra maupun para guru bahasa Jawa. (sumber:
kemdikbudristek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.