Ragam Kuliner Nikmat di Sepanjang Jalur Pantura - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Senin, 27 Juni 2022

Ragam Kuliner Nikmat di Sepanjang Jalur Pantura


Pekalongan, Anetry.Net
– Berburu kuliner di sepanjang jalur Pantai Utara Jawa sangat mengasyikkan. Ada berbagai makanan khas tiap masing-masing daerah yang dilaluinya.

 

Ada masakan berkuah; aneka kuliner sate berbahan daging ayam, kambing, sapi, dan kerbau; hingga beragam sajian nasi dengan lauk aneka rasa. Jalur yang sering disebut sebagi jalur mudik dan balik pantai utara Jawa itu menyuguhkan banyak pilihan kuliner yang bisa memanjakan lidah.

 

Berikut ini adalah beberapa di antaranya seperti dikutip dari buku Yuk Mampir: Peta Kuliner Jalur Lebaran Pulau Jawa yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan serta beberapa sumber lainnya.

 

Nasi Jamblang-Empal Gentong

Kuliner satu ini menjadi ciri khas dari Kota Udang Cirebon dan selalu diburu siapa saja yang singgah di kota perbatasan Jawa Barat dengan Jawa Tengah tersebut. Nasi jamblang tidak ada hubungannya dengan buah jamblang atau duwet (Syzygium cumini).

 

Kuliner ini asalnya dari Desa Jamblang di pinggir Kota Cirebon dan sudah ada sejak ratusan tahun lampau. Awalnya nasi jamblang dibuat oleh keluarga keturunan Tionghoa di Desa Jamblang untuk dibagi-bagikan gratis kepada buruh-buruh yang membangun pabrik gula di Gempol dan Plumbon pada kurun 1847 dan 1883. Ini dilakukan karena buruh-buruh tersebut kesulitan mencari makan saat istirahat.

 

Nasinya dibungkus daun jati agar tahan lama, ditemani lauk sederhana berupa tempe, tahu, dan telur dadar. Belakangan, menunya dimodifikasi dengan menambah 40 jenis lauk lainnya, di antaranya sate telur puyuh, sate ampela, telur gulai, dan kuah cumi hitam.

 

Cirebon juga terkenal dengan empal gentongnya, kuliner berupa gulai berbahan daging dan jeroan sapi yang dimasak di dalam gentong memakai kayu bakar. Disebut empal karena dagingnya dibuat empuk dan lembut karena melalui proses perebusan dalam tempo lama di kuah gulainya yang kaya akan rempah. Masakan gurih ini sudah ada sejak abad 15. Masakan ini dipercaya sebagai pertemuan budaya Arab, Jawa, India, hingga Tiongkok.

 

Sate Blengong

Masakan ini adalah ciri khas dari Kota Brebes, Jawa Tengah, sekitar satu jam perjalanan dari Cirebon. Daging satenya dari hewan blengong, persilangan bebek dan entok. Tekstur berserat seperti daging bebek, namun lembut dan lunak ketika dikunyah seperti daging ayam.

 

Uniknya, potongan daging sate blengong ukurannya lebih besar dari sate pada umumnya. Kuahnya pun sedikit kemerahan. Sebelum dibakar, daging blengong ini harus melalui proses diungkep selama 2-3 jam untuk menciptakan daging yang lembut dan tidak anyir saat disantap usai dibakar.

Belum afdol rasanya menyantap sate blengong jika tidak ditemani kupat lontong glabed, yaitu sayur ketupat bersantan dipadu potongan daging sapi dan pepaya muda.

 

Nasi Grombyang

Bergeser ke Kabupaten Pemalang, sekitar dua jam perjalanan dari Brebes, kita akan menjumpai kuliner nikmat lainnya. Kali ini berupa nasi grombyang khas Pemalang yang unik karena disajikan di mangkuk kecil.

 

Masakan ini adalah ikon Pemalang, berupa nasi campur berkelindan kuah kaya rempah dicampur irisan daging kerbau yang empuk. Agar lebih nikmat, ditambah pelengkap berupa sate telur puyuh atau loso yaitu sate daging kerbau.

 

Sentra pedagang nasi grombyang terdapat di Jl RE Martadinata, sekitar 500 meter dari Alun-Alun Kota Pemalang. Anda dijamin bakal ketagihan menyantapnya dan semangkuk kecil bisa jadi belum cukup untuk menuntaskan rasa penasaran.

 

Nasi Megono

Sedikit bergeser ke Pekalongan, kita akan menjumpai kuliner nasi megono yang dipadu cacahan nangka muda dan parutan kelapa. Akan makin nikmat disantap ditemani kudapan tempe mendoan. 

 

Kuluban

Inilah saladnya orang Jepara dan sepintas mirip dengan urap. Kuliner ini dapat ditemui dengan mudah di sentra kuliner tradisional di kota kelahiran RA Kartini. Perbedaan kuluban dengan urap terletak pada kombinasi sayur mayur yang dipakai.

 

Pada kuluban ada pemakaian rebusan nangka muda dan tauge mentah yang tidak ditemukan pada urap. Selain itu kuluban juga dipadu dengan petai mentah. Makanan ini selalu diburu para perantau asal Jepara saat mereka pulang kampung. (Sumber: Indonesia.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad