Merawat Borobudur, Pemerintah Bangun Infrastruktur Terpadu - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Senin, 27 Juni 2022

Merawat Borobudur, Pemerintah Bangun Infrastruktur Terpadu


Magelang, Anetry.Net
-- Borobudur kini dirawat. Bukan untuk membatasi jumlah pengunjung, tapi lebih pada pelestarian Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

 

Pemerintah juga terus membangun infrastruktur terpadu yang berkelanjutan, serta serasi sebagai upaya merawat kawasan Borobudur sebagai Situs Warisan Budaya Dunia (World Heritage Site).

 

Candi Borobudur yang dibangun pada abad 8 sampai 9 Masehi adalah destinasi wisata budaya paling populer di Indonesia. Pada 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang mencatat, sebanyak 3,74 juta wisatawan domestik dan 242 ribu wisatawan asing mengunjungi Borobudur.

 

Sebagai salah satu destinasi wisata prioritas nasional, saat ini Borobudur mulai diserbu kembali oleh wisatawan. Khususnya, di masa liburan sekolah pada Juni dan Juli 2022. Itulah sebabnya, pemerintah pusat maupun daerah berharap infrastruktur yang dibangun dapat mengubah wajah kawasan Borobudur dan meningkatkan layanan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara.

 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR mendukung Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)/Daerah Pariwisata Superprioritas (DPSP) Borobudur melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman, dan perumahan.

 

Tercatat pada 2020-2022 dilaksanakan sebanyak 42 paket kegiatan dengan total biaya sebesar Rp2,27 triliun. Hingga saat ini terdapat 25 kegiatan yang telah selesai, 16 kegiatan tengah berlangsung (ongoing), dan 1 kegiatan dalam persiapan.

 

"Infrastruktur yang telah selesai dilaksanakan, antara lain, di bidang sumber daya air yakni penyediaan air baku di kawasan Borobudur dan Prambanan, dan pembangunan groundsill Sungai Opak, serta penataan KSPN Borobudur," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja, Senin (20/6) lalu.

 

Selanjutnya pembangunan yang telah selesai di bidang jalan dan jembatan yakni pembangunan Jembatan Kali Progo, rehabilitasi jalan KSPN Borobudur, preservasi jalan Keprekan-Borobudur, preservasi jalan Pringsurat-Secang-Keprekan, jalan Keprekan-Muntilan-Salam (Bts. DIY), Jalan Yogyakarta-Tempel-Pakem-Prambanan, dan Jalan Sentolo-Nanggulan-Dekso.

 

Tidak hanya menata jalan dan jembatan. Di dalam bidang permukiman juga telah diselesaikan program tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS 3R) KSPN Borobudur, pengembangan KSPN Borobudur gerbang Klangon di Kabupaten Kulon Progo, pembangunan jaringan perpipaan SPAM mendukung KSPN Borobudur, dan penataan kawasan permukiman KSPN Borobudur.

 

Di bidang perumahan, Kementerian PUPR telah melakukan pengembangan sarana hunian pendukung kawasan pariwisata (sarhunta) melalui program peningkatan kualitas rumah swadaya. Terdapat 821 rumah yang mendapat bantuan sarhunta.

 

Bantuan tersebut berupa peningkatan kualitas rumah dengan fungsi homestay dan usaha pariwisata lainnya untuk 382 unit rumah di 15 desa. Kemudian bantuan untuk peningkatan kualitas rumah swadaya tanpa fungsi usaha untuk 439 unit rumah di empat desa.

 

Untuk pembangunan infrastruktur yang sedang dalam tahap penyelesaian, di antaranya, pembangunan sarana pengendalian banjir di kawasan strategis Yogyakarta International Airport (YIA) pada DAS Serang dengan capaian 50,7 persen, pembangunan sarana pengendalian banjir Sungai Bogowonto (52 persen), pengaman muara Sungai Bogowonto sisi barat (70 persen), pengaman muara Sungai Bogowonto sisi timur (89,5 persen), dan peningkatan kapasitas TPA regional Piyungan (98,8 persen).

 

Jubir Kementerian PUPR juga menjelaskan, pihaknya merencanakan beberapa pekerjaan untuk penataan kawasan dan persampahan di Kawasan Borobudur. Untuk penataan kawasan direncanakan penataan kampung seni Borobudur di Kujon serta pembangunan jembatan dan jalur pejalan kaki/boardwalk tepi Kali Progo, penataan lansekap dan fasad pada koridor Palbapang (Jl Mayor Kusen).

 

"Intinya kami ingin menata dan meningkatkan kualitas kawasan Borobudur ini dengan sebaik-baiknya sesuai prinsip-prinsip pelestarian situs pusaka dunia yang berkelanjutan," tukas Endra.

Adapun untuk pengelolaan sampah direncanakan peningkatan TPA Pasuruhan dengan pengembangan perluasan sekitar 2 hektare. Pengelolaannya menggunakan model replikasi TPST SAMTAKU Bali dengan teknologi refused derived fuel (RDF). Untuk melayani Kabupaten Magelang dan Kota Magelang direncanakan pembangunan TPST regional dengan penyusunan feasibility study, dokumen perencanaan dan pembebasan lahan yang dilaksanakan oleh Pemprov Jawa Tengah.

 

Sampai saat ini, telah dibangun 12 TPS 3R di KSPN Borobudur, di mana TPS 3R Tuk Songo telah berfungsi optimal, sedangkan pengelolaan 11 TPS 3R lainnya akan ditindaklanjuti oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT).


Pelbagai fasilitas di kawasan Borobudur tersebut dibuat untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan menjadi contoh sebagai kawasan ekosistem yang berkelanjutan. (Sumber: Indonesia.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad