Yogyakarta, Anetry.Net – Kemdikbudristek bahas tindak lanjut International Olympiad in Informatics (IOI) ke-34.
Rencananya, iven internasional
itu akan menmgambil tempat di Provinsi DI Yogyakarta
pada 7 - 15
Agustus 2022 mendatang.
Untuk itu Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti bersama pelaksana
tugas (plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional Asep Sukmayadi dan Tim Olimpiade
Komputer Indonesia (TOKI), lakukan audiensi dengan Gubernur D.I. Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono
X.
Menurut Suharti,
pelaksanaan IOI itu ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
anak-anak Indonesia pada bidang informatika. Selain itu, kompetisi IOI dapat digunakan sebagai
peluang untuk mengenalkan budaya Indonesia ke Negara lain.
“Kita ingin memantik semangat anak-anak
Indonesia semakin maju dalam bidang informatika. Kita juga ingin Indonesia
lebih dikenal di negara lain, budayanya yang begitu luar biasa. Apalagi daerah
tempat pelaksanaannya juga luar biasa yaitu di Yogyakarta,” ujar Suharti di Yogyakarta,
Jumat (24/6).
Sementara itu, Sri Sultan Hamengkubuwono X juga menyampaikan apresiasi dan
dukungannya terhadap kompetisi IOI ke-34 ini.
“Kami harap dengan kegiatan level
internasional ini, kami dapat memperkenalkan dan mengharumkan budaya-budaya
unik Indonesia kepada dunia Internasional. Kedepannya, diharapkan juga adanya
lebih banyak kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah,” ujarnya.
Plt Kepala Pusat Prestasi Nasional Asep Sukmayadi pada kesempatan itu juga menyampaikan, kompetisi IOI merupakan
kompetisi ilmu komputer paling bergengsi untuk peserta didik sekolah menengah
di seluruh dunia. Kompetisi ini adalah salah satu dari sembilan Olimpiade Sains
Internasional yang secara rutin diadakan setiap tahun.
“Nantinya, para peserta didik akan
bersaing dalam kompetisi algoritma bergengsi untuk mengasah keterampilan
informatika seperti analisis masalah, desain algoritma dan struktur data,
pemrograman, dan pengujian,” tutur Asep.
Kata Asep lagi, IOI adalah untuk menemukan, mendorong, dan mengetahui bakat siswa
sekolah menengah yang luar biasa di bidang Informatika. Juga sekaligus untuk
membina hubungan internasional yang baik antara ilmuwan komputer dan pendidik
informatika.
“Setiap Negara akan dibentuk dalam satu
tim yang terdiri dari kurang lebih empat kontestan yang dipilih oleh
masing-masing negara yang akan berpartisipasi untuk mewakili negara mereka,”
kata Asep. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.