Jakarta, Anetry.Net – Coursera sebagai platform edukasi digital terbesar, tempatkan Indonesia di urutan ketiga terbaik di dunia dalam Global Skills Report 2022.
“Menurut
laporan Coursera tahun 2022, Indonesia menempati peringkat ketiga Global Skills
Report 2022 dari 102 negara pengguna Coursera. Peringkat kesatu diduduki Swiss
dan peringkat kedua diduduki Denmark. Ini berita baik bidang talenta digital
terkait dengan Global Skills Report tahun 2022 yang dipublikasikan oleh
Coursera,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Kabar
gembira itu disampaikan Johnny pada Konferensi Pers di Media Center Kementerian
Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (27/6).
Sebagaimana
diketahui, Coursera merupakan sebuah platform edukasi digital atau massive open online course (MOOC) terbesar
di dunia.
Lembaga tersebut ,emiliki
jumlah pengguna lebih dari 100 juta di seluruh dunia dan bekerja sama dengan
lebih dari 3.000 universitas dan 250 mitra industri.
Johnny menjelaskan, Coursera menyediakan
layanan pembelajaran daring (dalam jaringan) yang mencakup tiga topik antara
lain bidang bisnis, bidang teknologi digital, dan bidang data science.
Dalam laporan tahunan tersebut, Coursera
mengukur keterampilan para peserta didik berdasarkan pencapaian di masing–masing
negara dan menghasilkan peringkat global.
“Secara spesifik, Indonesia menempati
peringkat teratas untuk bidang keterampilan teknologi dan data science,
peringkat Indonesia naik 39 level dari periode sebelumnya,” ujar Johnny.
Atas pencapaian dan prestasi tersebut,
Menkominfo menegaskan kembali komitmen Kementerian Kominfo dalam mendorong
pengembangan SDM bidang digital nasional atau talenta digital nasional di level
kecakapan digital tingkat dasar, tingkat menengah, dan tingkat lanjut.
“Sebagaimana
yang saat ini sedang dan akan terus dilakukan. Lebih lanjut, dapat saya
sampaikan bahwa Kementerian Kominfo akan terus mendorong lahirnya lebih banyak
lagi talenta digital nasional yang mahir di bidang data science, melalui
inisiatif 50.000 Data Science Training,” jelasnya.
Menurut
Menteri Johnny, inisiatif tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pelatihan data
science kepada 50 ribu peserta setiap tahunnya.
“Pelatihan
multidisiplin teknis yang meliputi kemampuan statistik, data analysis, dan
machine learning di berbagai tingkatan keahlian,” ujarnya.
Guna
menyukseskan program 50 Ribu Data Science Training dan melahirkan lebih banyak
talenta digital nasional, pelatihan yang dilakukan bekerja sama dengan berbagai
perusahaan teknologi global dan nasional.
“Seluruh
upaya ini merupakan langkah komprehensif dalam mendorong pengembangan talenta
digital nasional, demi mewujudkan Indonesia sebagai bangsa digital yang maju
dan berdaya saing global,” tandas Johnny. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.