Depok, Anetry.Net – Kompetensi kepemimpinan strategis diperlukan guna menjamin akuntabilitas jabatan yang diemban para pejabat negara terus didorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal
Kemendikbudristek, Suharti, dalam Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional
(PKN) Tingkat II Tahun 2022 yang dilaksanakan Senin (21/3) lalu secara hibrida di
Gedung Garuda Pusdiklat Kemendikbudristek, Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Di hadapan para peserta, Sesjen Suharti
mengungkapkan bahwa para pemimpin di berbagai organisasi pemerintahan tidak
lagi dapat bekerja sendiri-sendiri dengan batasan dinding-dinding penyekat
dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan, kebudayaan, riset, dan
teknologi yang dihadapi Indonesia.
Kolaborasi untuk menemukan solusi,
ditekankan Suharti, penting dilakukan. Ia juga menekankan bahwa penyusunan
rencana strategis membutuhkan kemampuan pemimpin yang benar-benar menguasai
masalah, perencanaan, dan adaptasi dengan situasi yang makin menantang.
“PKN II didesain untuk mencetak para
pejabat tinggi pratama agar memiliki kemampuan manajerial dan menjunjung tinggi
tugas dengan nilai-nilai akuntabilitas. Kali ini kita mengusung tema Membangun
Ekosistem Pendidikan Berkualitas yang Partisipatif dan Kolaboratif, yang
selaras dengan visi Kelompok Kerja Pendidikan atau Education Working Group G20
di mana Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan tahun ini,” ucap Sesjen Suharti
yang membuka acara ini secara langsung.
“Kita perlu memastikan seluruh warga negara
bisa menjadi sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Dengan melakukan PKN hari
ini diharapkan dapat mewujudkan hal tersebut. Oleh karena itu, mohon para
peserta memastikan komitmen dan mengikuti pelatihan dengan konsekuen,” pesan
Sesjen Suharti.
Suharti juga berpesan agar para peserta
yang berasal dari berbagai lembaga perguruan tinggi di bawah naungan
Kemendikbudristek dan instansi-instansi lainnya agar membuka jejaring dan
pertemanan untuk kolaborasi.
“Potensi kerja sama Bapak/ Ibu ini luar
biasa, saya pastikan itu. Manfaat lain dari PKN adalah pertemanan yang
terjalin. Jadi, ikutilah PKN ini dengan baik. Banyak masalah yang dapat kita
pecahkan bersama karena berdiskusi dengan teman kita,” tutur Sesjen Suharti
yang juga merupakan Alumni PKN sebelumnya.
Narasumber dan fasilitator kegiatan ini
berasal dari lingkungan Kemendikbudristek, Lembaga Administrasi Negara,
pengajar profesional, dan ahli-ahli lain yang kompeten di bidangnya, antara
lain Rhenald Kasali dan Haryono Umar. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.