Ingin Tekuni Dunia Kepenulisan? Perhatikan Lima Hal Ini! - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Selasa, 01 Maret 2022

Ingin Tekuni Dunia Kepenulisan? Perhatikan Lima Hal Ini!


Anetry.Net
– Menjadi seorang penulis, bukanlah sesulit menapaki karir di bidang lain. Namun demikian, menulis tidak semudah membalik telapak tangan.

 

Bagi anda yang memulai bidang kepenulisan sebagai bagian dari keseharian, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan baik.

 

1. Menulis sesuai bidang yang ditekuni

 

Menulis memang mengasyikkan, namun perlu pula dipahami bahwa setiap bidang memiliki seninya masing-masing. Untuk hal ini, hanya orang yang menekuninya yang mampu menuliskan dengan baik dan lebih informatif.

 

Misalnya anda seorang pendidik, maka akan lebih baik bila anda disibukkan menulis sesuatu yang berkaitan dengan dunia kependidikan, bukan malah menulis di luar profesi yang anda jalani dalam keseharian.

 

Mengapa demikian? Seorang penulis butuh wacana dan wahana pemikiran. Setiap orang yang aktif menulis, akan membekali diri dengan ide dan gagasan yang berasal dari olah pikir. Tentunya akan lebih mudah bila pengolahannya berasal dari pengetahuan yang benar-benar dimiliki, bukan dari sesuatu yang berupa fantasi, bukan pula meraba-raba hal-hal yang tidak dikuasai.

 

Sebutlah seorang guru menulis novel, akan lebih mengena bila dalam karya tulisnya dikaitkan dengan dunia mendidik, dunia membentuk karakter. Bukan malah lari dari kenyataan itu dan memilih menulis sesuatu yang tidak penting dan tidak mendukung keprofesiannya.

 

2. Menulis dengan hati

 

Bila seorang penulis memulai mencetuskan penulisan karyanya dengan target yang membuatnya tidak nyaman, dipastikan akan lahir karya ‘picisan’ yang tak bermakna. Kelahiran karya bernilai rendah dan kurang manfaat, akan melemahkan niat dan keinginan untuk melanjutkan pada karya berikutnya.

 

Ini juga menjadi sangat penting diperhatikan. Tidak ada karya yang matang lahir dari ketergesaan. Tidak akan lahir tulisan yang benar-benar mencerahkan bila dilahirkan dari sikap terburu-buru dengan alasan kejar tayang.

 

3. Menulis dengan cinta

 

Alam terbentuk karena cinta Sang Pemilik Segalanya. Setiap perjalanan manusia diawali oleh rasa suka, baik terkait dengan munculnya kebiasaan maupun sesuatu yang diinginkan. Semua berawal dari cinta yang diberikan Sang Pencipta dalam dada manusia.

 

Menulis juga begitu. Cintailah hobi atau profesi kepenulisan, dari sana akan lahir karya yang penuh dengan makna, benar-benar bermanfaat dan memiliki ruh. Pernahkah anda membaca karya tulis yang materinya bagus namun terasa hambar seolah kurang bumbu? Sebenarnya bukan karena racikannya yang tidak tepat, namun saat menulis karya itu tidak ada cinta yang melekat di dalamnya.

 

Tulisan yang memiliki ruh, dihasilkan dari diksi yang berasal muncul berdasarkan pemikiran yang jernih tanpa dikuasai hawa nafsu. Karena cinta akan terasa tak bernyawa bila hanya hawa yang dijadikan sumbernya.

 

4. Hindari tulisan vulgar

 

Zaman telah maju dengan segala keunggulan, dan segala piranti pendukungnya mengedepankan kecerdasan, bahkan diiringi oleh Artificial Intelligence (AI). Hal itu pertanda bahwa otak manusia dapat diisi dengan hal-hal cemerlang, bukan sesuatu yang rendah, hina, dan tak bermakna.

 

Menuliskan karya yang positif bagi perkembangan manusia cerdas, tidak perlu dengan menulis karya ‘rendahan’ dengan bahasa dan pemilihan diksi yang vulgar. Sudah tidak zamannya menarik perhatian pembaca dengan materi-materi picisan berbau mesum. Bila di otak anda menyukai hal-hal seperti itu, ingatlah ini adalah dunia yang luas dengan segala penilaian di dalamnya. Kalau anda suka mengisi pikiran dengan bacaan ‘hina’ jangan bawa orang lain ke dalamnya. Cukup anda saja!

 

5. Jangan berhenti belajar

 

Belajar adalah salah satu kodrat manusia. Rasa ingin tahu terhadap sesuatu menjadikan manusia sebagai makhluk pembelajar. Bahkan hal ini diperintahkan dalam keyakinan agama, agar belajar menjadi bagian tak terpisahkan dari jiwa anda sebagai manusia.

 

Tidak ada orang yang sempurna, di atas langit masih ada langit. Tidak ada penulis pemula atau penulis senior, dunia kepenulisan tidak mengenal strata itu. Teruslah belajar agar semakin piawai, karena dunia kepenulisan berkaitan dengan kebahasaan yang berkembang seiring perkembangan keseharian manusianya.

 

Belajar ada orang yang tepat adalah bagian penting dari proses ini. Lihat dan biasakan menganalisa kepada siapa anda akan belajar. Ingat! Kebiasaan menulis juga akan mempengaruhi karakter anda sendiri. Bila anda berguru pada orang yang salah, maka dipastikan anda akan jadi penulis bernilai rendah, dan sulit mengubah paradigma menuju jalur yang tepat.

 

Setidaknya, itulah lima poin penting di antara hal-hal maha penting yang harus dipahami oleh para penulis yang baru memulai dunianya di bidang literasi yang satu ini. Memulainya dengan niat yang baik demia kelangsungan pengembangan diri dan literasi, adalah salah satu fondasi yang tepat. Selamat menulis! (*)

 

Penulis: Nova Indra (CEO P3SDM Melati)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad