Jakarta, Anetery.Net –Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, penerapan Kurikulum Merdeka didukung dengan Platform Merdeka Mengajar.
Platform Merdeka Mengajar menyediakan
referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan
Kurikulum Merdeka. “Hari ini saya sangat bahagia sekali dapat meluncurkan platform
Merdeka Mengajar. Ini adalah platform untuk guru. Harapan kita akan berkembang
menjadi suatu platform yang benar-benar dimiliki oleh guru, dari guru untuk
guru,” ujarnya secara daring, pada Jumat (11/2).
Platform Merdeka Mengajar merupakan platform
edukasi yang dapat menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan Pelajar
Pancasila. “Intinya dalam Platform Merdeka Mengajar ini ada tiga fungsi, yaitu
membantu guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya,” ujar Nadiem.
Dalam mendukung guru mengajar, Platform
Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik
mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Saat ini tersedia lebih dari 2.000
referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka. “Ini akan membantu guru
melakukan analisis diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat
menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan
peserta didik,” kata Nadiem.
“Panduan implementasi Kurikulum Merdeka
dan modul-modul pelatihan akan disediakan dalam flash disk bagi satuan
pendidikan dan pendidik yang kesulitan untuk mengakses internet. Jadi tidak
perlu khawatir,” tambahnya.
Platform Merdeka Mengajar juga
memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan
mengembangkan kompetensinya kapan pun dan di mana pun. “Guru dapat memperoleh
materi pelatihan berkualitas dengan mengaksesnya secara mandiri. Melalui video
inspirasi, guru bisa mendapatkan beragam video inspiratif untuk mengembangkan
diri dengan akses tidak terbatas,” tutur Nadiem.
Selain itu, Platform Merdeka Mengajar
juga mendorong guru untuk terus berkarya dan menyediakan wadah berbagi praktik
baik. “Guru dapat membangun portofolio hasil karyanya agar dapat saling berbagi
inspirasi dan berkolaborasi melalui Bukti Karya Saya,” ujar Nadiem.
Dalam menciptakan ekosistem kolaboratif
dan meningkatkan efektivitas pembelajaran, Platform Merdeka Mengajar
menggunakan Content Crowdsourcing, di
mana pengembangan konten berbasis kontribusi dapat dilakukan oleh semua pihak.
“Kita ingin platform ini hidup menjadi ekosistemnya sendiri. Makanya komponen
terpenting dari platform ini adalah crowdsourcing,”
ungkapnya.
Guru juga dapat saling belajar dan
berbagi melalui Komunitas Belajar Daring yang terdapat di dalam Platform
Merdeka Mengajar. “Kita ingin yang mengembangkan materi pembelajaran, materi
mengajar, materi belajar, dan materi berkarya ini guru-guru,
organisasi-organisasi pendidikan, sehingga kontennya semakin kaya,” terangnya.
“Kunci kemajuan pendidikan kita ketika
guru-guru mengembangkan dirinya dan saling membantu pengembangan sejawatnya,”
imbuh Nadiem.
Lebih lanjut, Platform Merdeka Mengajar
juga bertujuan menciptakan iklim kerja yang positif melalui Jejaring Profesi
Guru serta Perencanaan dan Kemajuan Karier. Platform ini menjadi wadah bagi
guru untuk menampilkan profil, pengalaman, dan keterampilan profesional, serta
mengembangkan portofolio dan kompetensinya.
“Platform ini bisa menjadi CV digital.
Jadi, ini kesempatan untuk guru untuk membuat public portofolio,” kata
Nadiem.
Seperti diketahui, Platform Merdeka Mengajar dikembangkan bersama dengan PT Telkom Indonesia.
Pada peluncuran Merdeka Belajar ke-15, Nadiem juga menyampaikan apresiasi kepada 21 mitra
institusi dan 47 mitra individu yang dengan semangat gotong royong telah turut
berkontribusi memperkaya konten perangkat ajar. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.