Jakarta, Anetry.Net – Keberadaan 718 bahasa daerah yang tersebar di 17 ribu pulau, menjadikan masyarakat Indonesia khususnya yang berada di daerah terpencil memungkinkan akan berbicara bahasa ibu sejak mereka anak-anak.
Selanjutnya, masyarakat akan berbicara
dengan bahasa Indonesia di ranah sekolah, pekerjaan, dan pelayanan publik.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pengembangaan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) E.
Aminudin Aziz dalam webinar peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional (21/2) lalu.
“Bahasa dan multibahasa dapat memajukan
pembangunan dunia pendidikan dengan menyederhanakan kurikulum melalui
penggunaan teknologi bahasa. Dengan cara yang dilakukan oleh guru, yaitu
kreatif dan inovatif dalam menggunakan teknologi ketika pembelajaran, akan
memacu siswa berkembang, bahkan siswa pun akan termotivasi untuk mengoptimalkan
teknologi”, ucap E. Aminudin.
E. Aminudin juga mengatakan bahasa
nasional juga dipelajari sejak siswa masuk taman kanak-kanak dan dijadikan
sebagai mata pelajaran wajib sejak sekolah dasar sampai dengan perguruan
tinggi. Di sinilah, peran penting guru sebagai agen perubahan dalam proses
pembelajaran secara umum dan khususnya pembelajaran bahasa di sekolah.
“Guru harus menjadi garda terdepan untuk
memberikan pengetahuan kebahasaan kepada siswanya. Selain itu, guru harus
bertindak sebagai fasilitator dan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar
dan berinovasi dalam memenuhi kebutuhan siswa dalam pelajaran di sekolah,” ujarnya.
Dengan kata lain, sambung Aminudin, guru
perlu memberikan fasilitas kepada peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran melalui penguasaan teknologi. Hal ini terjadi karena pada masa
pandemi Covid-19, telah membuka peluang dan tantangan guru melakukan
kreativitas dalam pengembangan model pembelajaran berbasis daring.
“Meskipun di awalnya mengalami kendala
dalam proses belajar-mengajar—guru dan siswa belum terbiasa menggunakan
teknologi, di sisi lain memberikan tantangan kepada guru untuk menguasai
teknologi,” ujar Aminudin. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.