Inovasi dan Kreativitas Guru, Kunci Pengembangan Kualitas Kompetensi Siswa Abad 21 - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Senin, 24 Januari 2022

Inovasi dan Kreativitas Guru, Kunci Pengembangan Kualitas Kompetensi Siswa Abad 21


Anetry.Net
– Membangun kompetensi siswa abad 21, merupakan tanggungjawab utama para pendidik dalam proses pembelajaran.

 

Seperti dipahami, pembelajaran merupakan kegiatan pemaknaan dunia nyata secara menyeluruh, yang disampaikan dengan cara menginterpretasikan kembali pengetahuan yang telah diperoleh.

 

Selain itu, pembelajaran lebih berdasar pada penjelajahan yang terbimbing dengan pendampingan, lebih dari sekedar transmisi pengetahuan. Belajar pada kehidupan secara nyata dan kontekstual, memberikan kesempatan peserta didik memecahkan masalah yang ada dengan caranya sendiri.

 

Begitulah pemahaman penting yang dimaknai dari sebuah kata pembelajaran. Pada proses belajar dan mengajar, adanya kreativitas dan inovasi, merupakan bagian dari suatu sistem tak terpisahkan antara pendidik dan peserta didik. Peranan kreativitas dan inovasi guru, tidak sekadar membantu proses belajar mengajar dengan mencakup satu aspek dalam diri manusia saja, akan tetapi mencakup apek-aspek lainnya yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif.

 

Secara umum kreativitas dan inovasi guru memiliki fungsi utama, yaitu membantu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan efisien. Namun fungsi tersebut dapat dikhususkan menjadi beberapa macam.

 

Pertama, berguna bagi peningkatan minat peserta didik terhadap materi pelajaran. Kedua, berguna dalam proses mentransfer informasi secara lebih utuh. Ketiga, ditujukan untuk merangsang peserta didik agar berpikir secara ilmiah, dalam mengamati gejala sosial dan gejala alam yang menjadi objek kajian dalam pembelajaran. Dengan demikian, akan tercapai kreativitas peserta didik yang lebih baik dan terarah.

 

Menuju kualitas terbaik proses pembelajaran bagi seorang pendidik, kreativitas merupakan kunci utama yang mesti dikembangkan sedemikian rupa. Kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang tidak dibuat oleh orang lain, sesuatu yang baru dan memiliki daya guna dalam proses pembelajaran, merupakan hal penting yang tidak dapat dielakkan mesti dimiliki dan senantiasa berkembang dalam pribadi guru. Membuat sesuatu yang abstrak menjadi nyata, dan menjadikan potensi menjadi aktual, adalah kepiawaian yang serta-merta melekat dalam pribadi pendidik generasi bangsa.

 

Kreativitas adalah orisinalitas, artinya bahwa produk, proses, atau personnya, mampu menciptakan sesuatu yang belum diciptakan oleh orang lain. Kreativitas juga dapat dispesifikkan dalam dunia pendidikan, yang dinamakan oleh Torrance dan Goff (1990) sebagai kreativitas akademik (academic creativity). Kreativitas akademik ini menjelaskan cara berpikir guru atau siswa dalam belajar dan memproduksi informasi. Sehingga dalam prosesnya, munculnya penalaran (thinking), kecakapan (skills), dan motivasi (motivation) akan berkembang secara berimbang.

 

Begitu pula dengan kemampuan inovasi, bagi guru adalah kewajiban bila tidak ingin semua aktivitas mengajar yang diampunya runtuh dan sampai menyentuh titik membosankan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi dipahami sebagai penemuan baru yang berbeda dari yang telah ada, atau yang sudah dikenal sebelumnya, misalnya berupa gagasan, metode dan alat. Inovasi adalah sebuah ide, yang mengintrodusir suatu gagasan baru.

 

Jadi, antara kreativitas dan dan inovasi, memiliki titik singgung yang sedemikian rupa akan menjadi bukti kepiawaian seorang pendidik dalam mengampu tugas-tugas mulianya. Semakin piawai seorang guru dalam memainkan perannya sebagai sosok yang terampil memainkan kreativitas dan inovasi, dapat dipastikan perubahan mendasar bagi pengembangan kualitas peserta didiknya akan terlihat dengan jelas.

 

Kini, di tengah pengembangan kurikulum yang semakin baik dan mumpuni, semua perangkat dan kebutuhan guru telah disediakan pemerintah. Baik dalam bentuk bahan ajar berupa buku elektronik, maupun dalam bentuk buku fisik yang dengan mudah dijangkau dan digunakan. Tinggal lagi, kemauan dan ketersediaan waktu bagi setiap pendidik di negeri ini untuk segera memasuki dunia pendidikan secara lebih nyata dan holistik, bukan setengah hati.

 

Saat ini, negeri yang kaya dengan segala macam nikmat Ilahi ini, butuh tenaga-tenaga terampil untuk mendidik generasi pelanjut kepemimpinan bangsa ke depan. Sehingga apa yang dicita-citakan oleh Undang-undang Dasar Negara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, dapat dicapai dalam waktu yang semakin singkat. (*/Ilustrasi: primaindisoft.com)

 

Penulis: Nova Indra (CEO P3SDM Melati, Penulis, Jurnalis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad