Banjarmasin, Anetry.Net – Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK), Dirjen Pendidikan Islam Kemenag H. Moh. Isom ajak para Kepala Madrasah dorong tenaga pendidiknya persiapkan sumber daya peserta didik.
Hal itu disampaikannya dalam Rapat
Koordinasi dan Evaluasi bidang Pendidikan Madrasah 2022 di Banjarmasin, Minggu (23/1). Moh. Isom menyampaikan beberapa hal
terkait dengan kesiapan Madrasah ke depan. Dirinya juga menekankan, saat ini,
madrasah tidak boleh tinggal diam.
Ia
menginginkan madrasah bersiap mewujudkan SDM unggul di tempat/wilayahnya
sendiri sesuai dengan slogan Madrasah Mandiri berprestasi.
“Mandiri
dalam artian mampu mandiri secara tiga hal yakni kemandirian emosional,
kemandirian intelektual, dan kemandirian karakter. Dan hendaknya kesemuanya itu
berideologi dengan nilai nilai pancasila
atau pilar-pilar kebangsaan,” imbuhnya.
“Jika
ketiga hal itu dijalankan, tentu akan dengan sendirinya mewujudkan prestasi
baik dalam akademik, maupun non akademik” tambahnya.
Seperti
diketahui, saat ini Kemendikbudristek tengah merancang undang-undang yang
kompetibel dengan kemajuan zaman. Kurikulum diubah menjadi kurikullum 2022 dengan nama kurikulum prototype.
“Hal ini harus menjadi perhatian setiap
guru madrasah”ungkapnya.
Pihaknya
juga menjelaskan, saat ini madrasah sudah
bekerja sama dengan Bank Dunia sampai tahun 2024. Ada empat komponen yangg
dengan proyek World Bank yaitu, Pertama, elektronik rencana keuangan madrasah. Kedua AKMI (Assesment Kompetensi Madrasah
Indonesia). Sistem ini
diperuntukan untuk memberikan gambaran tentang kompetensi terkait dengan
literasi baca, numerik, sains, dan sosial budaya yang berskala nasional.
Ketiga
PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) bagi guru yang nantinya guru akan
di - update perkembangan teknologinya, akan ditraining
kemampuannya, dan di - upgrade keahlian digital nya secara
nasional, dan yang keempat EMIS (Education Management Information System) data
akan diperbaiki, dan di intregasi. Hal ini perlu dilakukan karena EMIS merupakan satu-satunya data yang diakui
oleh Bappenas.
Moh.
Isom menyampaikan EMIS harus valid dan akurat untuk memperoleh anggaran yang
akuntable dan transparan. Dari keempat komponen itu, ia menginginkan adanya pengoptimalisasi di
tingkat madrasah.
Isom
juga menjelaskan ke depan harus sudah dilakukan road map kelembagaan
dan sarana prasarana. Road map
kelembagaan harus mengakomodir atau dibuat timeline
agar ke depan jangan
sampai kab/kota tidak ada madrasahnya.
Demikian
pula dengan road map sarana prasarana dimana harus sinkron dengan
kurikulum prototype yang responsif kepada difabel, responsif terhadap gender,
ramah anak, jauh dari kekerasan seksual dan juga menuju green madrasah. Dan tentu juga gedung harus menggambarkan keindonesian, kearifan lokal, dan nuansa keislaman.
“Ke
depan, ini akan menjadi penilaian WBK dan WBM di lingkungan madrasah. Saya juga mengajak di era
digitalisasi ini kita mampu untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Madrasah reform disambut dengan sikap tidak mati
akal, demi suksesnya anak cucu kita,” jelasnya. (sumber: infopublikid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.