Bandar Lampung, Anetry.Net – Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan, tidak terkecuali dunia pendidikan yang turut terdampak.
Di Indonesia, saat ini proses
pembelajaran harus dilakukan dalam dua metode yaitu secara luring (luar
jaringan) dan daring (dalam jaringan). Pemulihan pembelajaran di masa pandemi
Covid-19 penting dilakukan untuk mengurangi dampak kehilangan pembelajaran
(learning loss) pada peserta didik.
Untuk itu Kemendikbudristek telah menyiapkan Kurikulum Prototipe sebagai salah
satu opsi yang bisa diterapkan sekolah dalam rangka pemulihan pembelajaran.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat
Kurikulum dan Pembelajaran, Kemendikbudristek, Zulfikri Anas menerangkan bahwa
Kurikulum Prototipe akan menjadi salah satu opsi/pilihan untuk membantu
pemulihan pembelajaran.
"Kurikulum Prototipe memiliki
beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran, antara lain
pengembangan soft skills dan karakter, fokus pada materi esensial, dan fleksibilitas
bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid atau
teach at the right level," disampaikan Zulfikri Anas pada kegiatan
Sosialisasi Buku dan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran di Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung, Kamis
(23/12).
Selain itu, Kurikulum Prototipe ini juga
diharapkan dapat membantu anak dalam mengembangkan potensi dan bakatnya.
“Kurikulum Prototipe ini bagian dari proses pembelajaran yang artinya melanjutkan
arah pengembangan kurikulum sebelumnya yaitu orientasi holistik, berbasis
kompetensi bukan konten serta dirancang sesuai kebutuhan sekolah dan peserta
didik,” ungkap Zulfikri.
"Sekolah akan diberikan kebebasan
untuk memilih secara mandiri dalam penggunaan kurikulum tersebut," imbuh
Zulfikri Anas.
Kurikulum Prototipe menjadi salah satu
opsi yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan dalam rangka pemulihan
pembelajaran akibat pandemi.
“Kurikulum Prototipe mendorong
pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas
pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar,” jelas Plt. Kepala Pusat
Kurikulum dan Pembelajaran Zulfikri Anas.
"Kurikulum ini telah diimplementasikan
di Sekolah Penggerak dan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK)
sejak tahun 2020. Kurikulum Prototipe juga disebut sebagai Kurikulum dengan
Paradigma Baru," tambah.
Ditemui dalam sesi diskusi, Masykur,
praktisi pendidikan dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (MPDM)
Muhammadiyah Provinsi Lampung merasa senang menjadi salah satu peserta
lokakarya. Perubahan kurikulum yang telah difasilitasi Kemendikbudristek
diyakininya dapat membantu pemulihan dan kebangkitan pendidikan di Indonesia.
"Seusai lokakarya, kami akan
mengimbaskan materi lokakarya serta berdiskusi untuk menemukan paradigma baru
atas penyederhanaan kurikulum ini dengan seluruh kepala sekolah tingkat dasar
dan menengah di bawah naungan MPDM Muhammadiyah,” kata Masykur yang juga
berprofesi sebagai Dosen di Universitas Islam Nusantara (UIN) Raden Inten,
Lampung.
Seusai mendengarkan sosialisasi dan
penjelasan dari narasumber Kemendikbudristek dan Komisi X DPR RI, para peserta
mengikuti diskusi kelompok terpumpun untuk membahas mengenai implementasi
kurikulum yang mendukung pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.