Lumajang, Anetry.Net – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga tinjau lokasi pengungsian korban erupsi Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Hal itu dilakukan
Bintang untuk memastikan fasilitas, sarana, dan
prasarana yang diterima perempuan dan anak sebagai kelompok rentan terpenuhi.
Kemen PPPA menyerahkan bantuan spesifik kepada ibu hamil, ibu menyusui, lansia,
anak dan balita.
“Kehadiran Kemen PPPA ke lokasi
pengungsian bencana erupsi Gunung Semeru bertujuan ingin memastikan kebutuhan
spesifik perempuan dan anak di tempat pengungsian terpenuhi dengan baik. Kami
juga berkesempatan berdiskusi dengan ibu-ibu dan anak-anak di sini. Mereka
menyampaikan bantuan yang diberikan telah sesuai dengan kebutuhan dan tidak ada
masalah,” ungkap Bintang dalam kunjungannya ke lokasi pengungsian erupsi Gunung
Semeru, Lumajang, Jawa Timur (10/12)
lalu.
Selain itu, ia juga mengunjungi dapur
umum dan memastikan panganan yang dikonsumsi oleh balita dan anak-anak telah
sesuai dengan usia mereka. Peninjauan tersebut dilakukan sebagai upaya
pemerintah menghindari kasus anak-anak yang terkena diare saat tinggal di
tempat pengungsian.
Kepala Sub Bagian Bidang Penanganan
Korban Bencana Kementerian Sosial, Yustina memastikan dapur umum telah menyediakan
kebutuhan spesifik balita dan anak, seperti susu dan bubur. Dalam
pemberian bantuan spesifik, Kemen PPPA bekerjasama dengan berbagai lembaga yang
mendukung pemenuhan hak dan kepentingan terbaik bagi anak dan perempuan di
lokasi bencana.
Kemen PPPA sebagai kementerian dengan
tugas dan fungsi melakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan telah
melakukan upaya koordinasi lintas Kementerian/Lembaga (K/L) untuk memastikan
tempat pengungsian bencana dapat dibangun dengan memperhatikan perspektif gender
dan ramah anak. Tenda-tenda di pengungsian erupsi Gunung Semeru yang telah
dilengkapi dengan sekat-sekat merupakan praktik baik dari mitigasi bencana yang
berperspektif gender.
“Tempat pengungsian erupsi gunung Semeru
dapat menjadi contoh praktik baik penanganan bencana untuk perempuan dan anak.
Meski begitu tidak hanya berhenti di sini, masih ada contoh-contoh lain
penanganan bencana yang baik seperti tempat pengungsian di NTB (Nusa Tenggara
Barat) yang sudah dibangun dengan berperspektif gender dan ramah anak. Oleh
karenanya, pada kesempatan ini kami dari jajaran Kemen PPPA mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman dari K/L, demikian juga pemerintah daerah yang sudah
memperhatikan kebutuhan spesifik bagi perempuan dan anak,” ucap Bintang.
Bintang menyampaikan dalam waktu
mendatang upaya sosialisasi yang telah dilakukan untuk memprioritaskan
perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya dalam menanggapi situasi bencana
akan dilaksanakan secara lebih masif guna mendapatkan hasil yang optimal.
Sebelumnya pada Rabu lalu, Bintang
melepas keberangkatan mobil operasional SAPA 129 ke Kabupaten Lumajang, Jawa
Timur. Mobil SAPA 129 tersebut akan digunakan untuk menjangkau perempuan dan
anak korban kekerasan serta menyerahkan bantuan kebutuhan spesifik perempuan
dan anak korban bencana erupsi Gunung Semeru. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.