Jadikan Merdeka Belajar Sebagai Gerakan, Nadiem Ajak Organisasi Profesi Guru - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Rabu, 01 Desember 2021

Jadikan Merdeka Belajar Sebagai Gerakan, Nadiem Ajak Organisasi Profesi Guru


Jakarta, Anetry.Net
Usai melaksanakan upacara bendera Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2021 beberapa hari lalu, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim berdialog dengan 14 Organisasi Profesi Guru.

 

Pada kesempatan itu Mendikbudristek mengatakan, perubahan di sektor pendidikan bukan hanya dapat dicapai melalui penetapan kebijakan, tetapi saat kebijakan itu telah menjadi sebuah gerakan.

 

Untuk itu, Nadiem mengajak organisasi profesi yang hadir untuk dapat menjadikan laju perubahan yang dihadirkan melalui program Merdeka Belajar dapat terus bergulir dan menjadi gerakan.

 

"Sehingga siapapun pemerintahannya, menterinya, kepala dinasnya, gerakan ini akan terus berjalan," katanya di Plaza Insan Beprestasi kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jakarta, Kamis pekan lalu.

 

Dalam kesempatan dialog itu, Nadiem mengajak para guru untuk kembali mengejar ketertinggalan yang disebabkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

 

“Satu generasi pelajar ketinggalan disebabkan oleh PJJ. Sekarang, yang harus dilakukan guru-guru se-Indonesia adalah mendorong pemerintah daerahnya untuk menjalankan pembelajaran tatap muka, dengan menerapkan protokol kesehatan tentunya,” ujar Nadiem.

 

Untuk mendukung para guru agar semakin merdeka dan berdaya, ia mengungkapkan empat program besar bagi guru yang akan terus didorong. Yang pertama, kesejahteraan, kemudian akses pada digitalisasi, pelatihan yang relevan, dan yang terakhir adalah memberikan kerangka kemerdekaan dalam pelaksanaan kurikulum.

 

Kemendikbudristek, kata Nadiem, terus memperjuangkan kesejahteraan para guru honorer dengan memperjuangkan mereka yang telah lulus seleksi, tetapi belum memiliki formasi agar menjadi prioritas untuk segera diangkat.

 

Kemudian, Kemendikbudristek juga akan segera meluncurkan berbagai platform teknologi bagi para guru dan kepala sekolah. Aplikasi ini akan melengkapi program digitalisasi sekolah yang telah dimulai dengan penyaluran peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk siswa dan guru agar mempermudah proses pembelajaran.

 

Selanjutnya, ia memastikan program Pendidikan Guru Penggerak terus berlanjut, untuk kemudian dapat menggantikan Kepala Sekolah yang sudah pensiun. “Saat ini sudah ada dua ribu lima ratus sekolah penggerak dengan kurikulum prototipe yang lebih fleksibel, lebih sederhana, dengan standar capaian yang ringkas," tuturnya.

 

"Fleksibilitas yang diberikan oleh guru ini karena masukan yang didapat juga dari guru,” imbuh Nadiem.

 

Sementara itu Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril menyampaikan pesan, guru penggerak bukan hanya individu yang hebat, tetapi juga komunitas yang hebat. Ia berpesan agar para guru terus bergotong royong dan bekerja sama tanpa terbatasi struktur dan perbedaan jenjang maupun keahlian.

 

"Semua tentang komunitas, guru Taman Kanak-kanak (TK) dapat berkolaborasi dengan guru Sekolah Menengah Atas (SMA). Secara struktur tidak diatur, tetapi otomatis terbentuk," tutur Iwan Syahril. (gtk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad