Indonesia-Korea Selatan Sepakat Tingkatkan Kerjasama Pemberdayaan Perempuan - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Kamis, 16 Desember 2021

Indonesia-Korea Selatan Sepakat Tingkatkan Kerjasama Pemberdayaan Perempuan


Bandung, Anetry.Net
Peningkatan kapasitas dan pemberdayaan perempuan melalui Project Official Development Assistance (ODA) “Support Women Empowerment in Indonesia” hingga tahun 2024 digelar di Korea Selatan.

 

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) yang mewakili Pemerintah Indonesia dalam kegiatan itu memastikan akan terus menguatkan dan meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Republik Korea Selatan.

 

“Pemerintah Indonesia memberikan apresiasi kepada pemerintah Republik Korea Selatan atas terselenggaranya kerja sama ini dengan memilih Provinsi Jawa Barat sebagai lokasi pilot project melalui program Sekoper Cinta. Kami berharap kerja sama ini dapat terus dikembangkan terutama dalam mengurangi kesenjangan gender dan meningkatkan kapasitas ekonomi perempuan di Indonesia,” ujar Deputi Bidang kesetaraan Gender Kemen PPPA, Lenny N Rosalin dalam Forum Diseminasi Hasil Proyek Official Development Assistance (ODA) Tahun 2021, secara virtual (14/12).

 

Republik Korea Selatan merupakan salah satu mitra pembangunan penting dan strategis bagi pemerintah Indonesia. Kerja sama bilateral antara Pemerintah Korea dan Indonesia melalui Project ODA ini difokuskan pada Sekolah Perempuan Capai Cita-Cita dan Impian (Sekoper Cinta) di Provinsi Jawa Barat yang dimulai sejak 2020.

 

Di Sekoper Cinta, para perempuan yang terpilih dari berbagai Kabupaten di Jawa Barat mengikuti berbagai kegiatan seperti pelatihan menjahit, pelatihan vokasi berbasis e-commerce dan penelitian dasar untuk pengembangan keterampilan perempuan. Tahun 2021, kurikulum pelatihan ditingkat dengan mengajarkan 5 kejuruan yakni memasak, menjahit, kecantikan, IT course dan pelatihan vokasi berbasis e-commerce.

 

“Meski dalam situasi pandemi saat ini, kegiatan tahun ini dapat terlaksana dengan baik berkat kerja sama dan dukungan semua pihak baik antara Kemen PPPA dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah Korea Selatan yang diwakili DoRunDoRun dalam rangka meningkatkan kualitas hidup perempuan di Indonesia, terutama di Jawa barat,” tambah Lenny.

 

Lenny menambahkan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk tetap melakukan kerja sama dengan pemerintah Korea dalam bidang pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan secara berkelanjutan sehingga nantinya diharapkan mempunyai dampak nyata yang positif di masa yang akan datang bagi perempuan Indonesia.

 

Pemerintah Republik Korea Selatan dalam hal ini diwakili oleh Director of International Cooperation, MOGEF Korea Hye-Min Choi mengaku puas dengan hasil Proyek ODA tahun 2021 yang dilakukan Kemen PPPA, Pemda Jawa Barat dan Sekoper Cinta. Pihaknya juga sangat menantikan perkembangan dan hasil pelaksanaan proyek di tahun 2022.

 

“Banyak kesulitan dalam pengoperasian proyek di tahun ini, meski sempat tertunda karena beberapa alasan salah satunya pandemi namun pelatihan tatap muka tetap dilakukan. Berdasarkan pencapaian ini pelatihan tatap muka dapat lebih ditingkatkan sehingga lebih banyak perempuan yang terlibat dalam pelatihan. Kami harap Indonesia dapat menjalankan proyek 2022 dengan lebih efektif dan stabil,” kata Hye-Min Choi.

 

Di samping itu, Chairperson of Asia Women Bridge DoRunDoRun, Myoung- Sun Lee selaku project management consultan dari NGO Korea Selatan mengakui memasuki tahun kedua pelaksanaan proyek, pandemi masih menjadi salah satu kendala yang cukup menghambat pelaksanaan proyek. Meski demikian, pihaknya sangat memahami dan mengapresiasi capaian-capaian yang dihasilkan Indonesia melalui proyek tersebut.

 

“Hasil yang dicapai saat ini adalah hasil yang sudah optimal. Proyek ODA untuk kesetaraan gender adalah proyek yang sulit, belum banyak contoh atau praktik serupa yang bisa melaksanakan proyek ini. Proyek ini adalah proses ODA untuk membangun pemberdayaan perempuan dan pengarusutamaan Gender (PUG). Melalui program ini di samping dapat mencapai hasil yang nyata (bagi pemberdayaan perempuan), tetapi juga sebagai bentuk membangun gender governance karena melibatkan kerja sama dua negara,” jelas Myoung Lee.

 

Kemen PPPA dan Provinsi Jawa Barat telah merancang sejumlah rencana untuk ODA Project pada 2022 di antaranya mengembangkan Kurikulum dan Buku Ajar (buku ajar tambahan untuk pelatihan tahun 2023 seperti praktik start-up, pertanian, dan desain komputer), penyediaan bahan ajar, renovasi fasilitas, manajemen dan pemeliharaan aplikasi seluler, memproduksi konten pendidikan online tambahan, melaksanakan dan mengaktifkan pelatihan kejuruan online. Tahun 2022, Sekoper Cinta akan tetap melaksanakan pelatihan 5 kejuruan seperti tahun 2021, pelatihan pengarusutamaan gender, dan pelatihan inkubasi startup atau e-commerce. (SP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad