Jakarta, Anetry.Net – Sebagian besar guru yang ditemui Mendikbudristek Nadiem Makarim mengaku bahwa program Merdeka Belajar telah membuka paradigma baru sebagai seorang pendidik dan berdampak pada pembelajaran yang dikelolanya.
Hal itu tergambar dalam sesi bincang
pendidikan bersama para guru dan kepala sekolah penggerak pada Puncak
Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2021. Nadiem mengaku terkesan dengan
respons para guru mengenai Merdeka Belajar.
“Setiap bertemu para guru, saat saya
minta mereka bercerita tentang dampak program ini, mereka mulai menangis.
Mereka mengatakan, ‘Selama ini, saya salah mengerti mengenai fungsi dan peran
saya sebagai guru’. Kesadaran itu membuat mereka emosional. Dari situ saya
sadar, Guru Penggerak adalah ‘virus positif’ yang akan menyebar luas,”
dikatakan Mendikbudristek di Puncak Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2021 di
JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (25/11/2021) lalu.
Mendikbudristek juga menyebut seputar
program Sekolah Penggerak. Salah satu yang membuatnya antusias dengan program
Sekolah Penggerak adalah fleksibilitas yang ditawarkan pada penerapan kurikulum
prototipe. Sehingga, guru dapat mengajar dan membimbing siswa sesuai dengan level
capaian belajarnya. Dengan demikian, tidak ada siswa yang tertinggal dan
semakin tertinggal dalam pembelajaran.
“Jadi, guru itu mau mundur sedikit
supaya anak-anaknya tidak ketinggalan, itu boleh. Kalau ada kelas-kelas yang
mau lebih cepat lagi, itu boleh,” jelasnya.
“Kalau semua anak di semua provinsi
dipatok sama, itu tidak masuk akal. Jadi, guru-guru harus menyesuaikan
kemampuan para murid,” tambah Menteri Nadiem. (gtk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.