Jakarta, Anetry.Net – Southeast Asia Ministers of Education Organization, Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (SEAMEO QITEP) in Language (SEAQIL) menggelar kompetisi mendongeng cerita Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) bertajuk “Kompetisi Mendongeng: Cerita BIPA 2021”.
Acara puncak yang menayangkan penampilan
final dari enam tim finalis tersebut berlangsung secara hibrida, Rabu, (8/12) lalu di Bogor, Jawa Barat.
Direktur SEAQIL, Luh Anik Mayani,
mengungkapkan, kompetisi mendongeng cerita BIPA 2021 berhasil menarik minat 37
tim yang masing-masing terdiri atas satu guru dan satu pemelajar BIPA dari 12
negara. Negara-negara tersebut adalah Aruba, Australia, Cina, Filipina, India,
Jerman, Myanmar, Nigeria, Spanyol, Tanzania, Thailand, dan Uganda.
Masing-masing tim mengirimkan satu video karya dan telah diseleksi secara
administratif dan substantif oleh dewan juri.
Proses penjurian kompetisi ini,
diuraikan Anik, melibatkan praktisi dan pengajar BIPA dari lembaga/asosiasi
BIPA mitra, baik dari dalam dan luar negeri, di antaranya: dari Keio University
Shonan Fujiwa Campus, Yale University, Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur
Asing (APPBIPA), serta APBIPA Bali.
“SEAQIL memilih dewan juri di luar
lembaga untuk memastikan netralitas penilaian dan menjunjung tinggi
profesionalisme penyelenggaraan kompetisi,” tegas Anik.
Ia menguraikan, kriteria seleksi video
meliputi relevansi tema cerita, kelancaran berbahasa, kualitas video, dan
kreativitas. Sementara itu, kriteria dalam penampilan langsung untuk menentukan
tiga pemenang terbaik dan tiga pemenang harapan meliputi kelancaran berbahasa
dan kreativitas.
“SEAQIL mengapresiasi seluruh kontestan
dari berbagai negara yang telah berkompetisi, serta kepada dewan juri yang
telah memberikan sumbangsih terbaik dalam proses seleksi,” ungkap Anik.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja
Sama dan Hubungan Masyarakat, Anang Ristanto, atas nama Sekretaris Jenderal
Kemendikbudristek, membuka secara resmi kompetisi ini. Ia mengatakan, SEAQIL
terus bekerja optimal membuat Bahasa Indonesia mendunia. “Selamat pada SEAQIL
yang giat mendukung Kemendikbudristek meningkatkan kualitas Guru BIPA,” ucapnya.
Anang menyebut, SEAQIL konsisten bekerja
sama dengan beberapa kedutaan, melakukan pelatihan metodologi pengajaran BIPA
bagi mahasiswa calon guru BIPA supaya kualitasnya makin baik. Hal ini, kata
dia, sangat sejalan mendukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Tahun
2024, dilanjutkan Anang, Kemendikbudristek menargetkan 100 ribu pemelajar baru
BIPA.
“Target ini harus terealisasi dan
membutuhkan dukungan semua pihak. Kemendikbudristek sangat mengapresiasi SEAQIL
yang telah mengadakan Kompetisi Mendongeng: Cerita BIPA 2021 untuk meningkatkan
motivasi dan minat orang asing untuk belajar Bahasa Indonesia. Peserta
kompetisi yang berasal dari berbagai negara menunjukkan tingginya antusiasme
pengajar dan pemelajar BIPA dalam menguasai Bahasa Indonesia,” ucap Anang.
Anang menuturkan, para pengajar BIPA
merupakan duta diplomasi bangsa, tidak hanya dalam membuat Bahasa Indonesia
mendunia, tapi juga memajukan bidang kebudayaan dan teknologi. Kompetisi
mendongeng cerita BIPA menampilkan enam tim yang berkompetisi dalam penampilan
langsung, yaitu: dua tim berasal dari institusi penyelenggara BIPA di Filipina,
yaitu KBRI Manila dan Neuva Ecija University of Science and Technology; dua tim
berasal dari Hochschule Konstanz für Technik, Wirtschaft und Gestaltung,
Jerman; serta dua tim berasal Universitas Sanata Dharma dan Universitas
Mahasaraswati Denpasar, Indonesia.
Seluruh finalis mengunjukkan
kebolehannya di hadapan dewan juri. Diuraikan Anik, para pemenang dalam
kompetisi ini akan mendapatkan uang pembinaan dengan total Rp10,5 juta.
Acara juga dihadiri perwakilan sejumlah
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Filipina, Jepang, Jerman, Mesir,
Rusia, Turki, dan Vietnam, serta Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI)
untuk Persatuan Emirat Arab. Lomba ini didukung Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, serta sejumlah perguruan tinggi mitra dan
lembaga lainnya.
SEAQIL merupakan salah satu pusat
regional dari Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau
Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara. SEAQIL berada di bawah
koordinasi Kemendikbudristek dan berfokus pada pengembangan kualitas Guru BIPA
serta Bahasa Arab, Jepang, Jerman, dan Mandarin, serta tenaga kependidikan
melalui pelatihan, seminar, lokakarya, jejaring, dan pelayanan lainnya. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.