Sektor Pendidikan Perlu Adaptasi Teknologi untuk Jawab Tantangan Masa Depan - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Kamis, 04 November 2021

Sektor Pendidikan Perlu Adaptasi Teknologi untuk Jawab Tantangan Masa Depan


Jakarta, Anetry.Net
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menekankan pentingnya mengadaptasi teknologi ke dalam dunia pendidikan pada masa yang penuh tantangan ini.

 

Hal tersebut ia sampaikan pada sambutan secara virtual untuk membuka sesi Diskusi Panel III yang bertemakan How Covid-19 Pandemic Shapes the Future of Innovation and Technology dua pekan lalu. Acara itu merupakan rangkaian pertemuan Forum Bisnis Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia tahun 2021 (INA-LAC Business Forum 2021).

 

“Teknologi telah menjadi suatu kebutuhan namun demikian di satu sisi juga merupakan kesempatan bagi kita untuk bergerak maju ke arah masa depan yang lebih baik. Dengan penerapan program Merdeka Belajar atau ‘Emancipated Learning’, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mendukung para guru yang mengadaptasi pembelajaran secara daring. Kemendikbudristek telah mengalokasikan anggaran untuk program Digitalisasi Sekolah,” ucapnya.

 

Pada pertemuan yang mengangkat tema utama 'Indonesia and Latin America and the Carribean Partnership: Recover Together, Recover Stronger' ini, Nadiem mengungkapkan bahwa terdapat dua inisiatif utama terkait program digitalisasi sekolah, yaitu (1) Distribusi perangkat Teknologi Informasi (TI) ke sekolah dan (2) Pengembangan platform digital pendidikan secara gratis.

 

Lebih jauh, Nadiem menyampaikan bahwa pandemi global telah mengubah cara belajar mengajar yang selama ini sudah dilakukan. “Pada awal pandemi, sekolah ditutup untuk menghentikan penyebaran Covid-19, hal ini menandai pergeseran dan proses adaptasi ke arah pembelajaran jarak jauh namun dalam situasi yang sangat sulit,” ucapnya.

 

Ia menambahkan, pembelajaran daring secara penuh adalah hal baru bagi seluruh guru di dunia, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil. Ia menggambarkan betapa sulitnya proses transisi perubahan ke arah pembelajaran jarak jauh tersebut.

 

“Saya berharap bahwa inisiatif-inisiatif Kemendikbudristek akan membantu peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah yang sulit dijangkau serta memungkinkan masyarakat di daerah tersebut untuk dapat berkontribusi lebih terhadap perekonomian bangsa dan memenuhi apa yang menjadi potensi atau keunggulan mereka,” terangnya.

 

Ia menyebutkan beberapa aplikasi yang telah dikembangkan oleh Kemendikbudristek, salah satunya adalah SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan SekoLah) yang berfungsi sebagai ‘marketplace’ di mana sekolah dapat membeli perangkat kebutuhan sekolah menggunakan sumber dana bantuan operasional dari pemerintah, melalui aplikasi e-commerce yang fleksibel dan aman.

 

Sedangkan melalui laman Rumah Belajar, Kemendikbudristek menyediakan materi pembelajaran bagi guru dan siswa prasekolah sampai SMA, yang sampai saat ini telah memiliki lebih dari 800.000 subscribers. “Semua inisiatif ini akan membantu Indonesia dalam mengawali proses pemulihan dari masa pandemi dan bergerak maju menuju masa depan,” ucapnya optimistis. (gtk kemdikbud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad