Pekalongan, Anetry.Net – Untuk proses pengembangan literasi di sekolah, khususnya pada bidang baca-tulis, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan.
“Pelatihan
bagi kepala sekolah dan guru terkait dengan pengembangan pembelajaran yang
terintegrasi dengan literasi baca-tulis sangat perlu dilakukan,” demikian ujar
Nova Indra, Pimpinan Sekolah Indonesi Menulis saat dihubungi media ini terkait
pengembangan Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Rabu (19/11).
Pada
dasarnya, lanjut Nova, semua kegiatan pembelajaran dilandasi oleh aktivitas
membaca dan menulis. Dalam pelatihan ini, dapat disampaikan teknik-teknik
membaca yang efektif agar dapat menangkap isi bacaan dengan baik. “Selain itu,
disampaikan juga strategi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis, baik
menulis ilmiah maupun kreatif,” imbuhnya.
Selain
itu, sambung penulis buku Langkah Mudah Menjadi Penulis itu, pelatihan tersebut
bagi kepala sekolah, guru, dan siswa terkait dengan penggalian nilai pada
sebuah buku dan membuat tulisan menarik dan sederhana.
“Materi
pelatihan yang kita miliki, berupa cara mengelola kegiatan membaca buku dan
menganalisis isinya lalu membuat tulisan mengenai isi buku tersebut. Sekaligus
membelajarkan siswa dalam menulis. Nantinya akan lahir penulis-penulis muda di
masing-masing sekolah,” terangnya.
Selain
itu, katanya lagi, dalam pelatihan tersebut, ditujukan agar guru dan siswa
untuk dapat melakukan berbagai kegiatan membaca yang menyenangkan. Mulai dari
memilih buku yang sesuai dengan minat, menentukan waktu yang tepat, dan
menciptakan suasana membaca yang nyaman. Dengan demikian, siswa dan guru
menjadi lebih antusias untuk membaca.
“Selanjutnya,
tantangan membaca bagi seluruh warga sekolah perlu ditingkatkan. Peserta
kegiatan ini ditantang untuk menyelesaikan sejumlah bahan bacaan dalam waktu
tertentu. Tujuannya adalah agar warga sekolah terbiasa untuk membaca buku.
Peserta yang berhasil menyelesaikan tantangan ini akan diberikan penghargaan
oleh pihak sekolah,” ujarnya.
“Untuk
GLS ini, perlu adanya jurnal baca bagi siswa dan guru. Jurnal ini berfungsi
sebagai alat kontrol untuk mencatat judul buku yang sudah dibaca dan
menjabarkan hal-hal menarik yang ada di buku tersebut secara singkat. Begitu
pula ada database hasil penulisan dari semua elemen sekolah,” jelasnya lagi.
“Kita
kemas pelatihan-pelatihan seperti ini untuk dimanfaatkan oleh sekolah di semua
jenjang. Target utamanya adalah munculnya kualitas siswa dan guru secara
bersamaan di bidang literasi,” pungkasnya. (*/at)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.