Jakarta, Anetry.Net – Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek menggelar Malam Anugerah KIHAJAR 2021.
Anugerah KIHAJAR merupakan puncak
apresiasi sejumlah kegiatan dan kompetensi pembelajaran yang memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), secara hibrida.
Kepala Pusat Data dan Teknologi
Informasi, Muhamad Hasan Chabibie, mengakui bahwa Program KIHAJAR terbuka bagi
seluruh peserta didik, guru, mahasiswa, dan umum di seluruh Indonesia yang peduli
pendidikan.
“Semoga ikhtiar ini mampu menjadi
penjaga nyala api belajar dan menumbuhkan inovasi dan kreativitas pendidikan,”
ucap Hasan secara daring pada Taklimat Media secara virtual di Jakarta, Jumat
(26/11).
Dijelaskan Hasan, tantangan pembelajaran
ke depan akan semakin besar. “Pendayagunaan teknologi informasi di dunia
pendidikan diharapkan bisa makin optimal, seiring pembelajaran hibrida antara
tatap muka terbatas dan jarak jauh akan berjalan,” ujar Hasan.
“KIHAJAR adalah wadah eksplorasi digital
bagi siswa seluruh jenjang lewat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) untuk
meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, pendayagunaan TIK, dan pendidikan
karakter. KIHAJAR hadir untuk memberi ruang kemerdekaan bagi siswa dan guru
dalam proses belajar agar lebih menyenangkan dan maksimal,” tutur Hasan.
“Aktivitas ini senapas dengan semangat
Mendikbudristek, di mana guru belajar hal baru tentang teknologi dan dapat
memeroleh akses dan pelatihan yang praktis dan relevan menjawab kebutuhan
pembelajaran abad 21. Ini bagian ikhtiar kita menjaga nyala api pembelajaran
dengan menghadirkan konten digital yang bisa diakses guru-guru kita,” tutur
Hasan.
Sekretaris Jenderal Kemendibudristek,
Suharti,mengucapkan selamat kepada para pemenang dan memberikan apresiasi
kepada Duta Rumah Belajar tahun 2021 serta jawara Belajar.ID yang telah
memanfaatkan akun pembelajaran.
“Saya harap, upaya terbaik yang
diberikan para pemenang bisa berdampak besar pada pendidikan Indonesia dan masa
depan bangsa,” ucap Suharti, sehari
sebelumnya.
Senada dengan itu, Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen
Pauddikdasmen) Jumeri, mengaku bangga pada para guru, karena keberhasilan
pendidikan di Indonesia hanya dan hanya jika para gurunya terus berdedikasi
menyalakan semangat belajar siswa.
“Agar dapat menjawab tantangan di masa
depan, guru diharapkan bisa mengedepankan karakter pelajar pancasila. Saya
mengapresiasi antusiasme semua pihak dalam mengimplementasikan TIK dalam
pembelajaran, ini mencerminkan semangat merdeka belajar yang sejati,” tutur
Jumeri.
Dirjen Jumeri juga mengapresiasi kepada
para pemimpin balai, dinas pendidikan, dan kepala daerah yang telah mendukung
berbagai kegiatan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di sekolah dan daerah
masing-masing.
Lomba KIHAJAR STEM 2021 merupakan wadah
eksplorasi peserta didik di satuan pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK/ sederajat
dan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis, kreatif, kolaboratif, penyelesaian masalah atau proyek berbasis STEM
(Science, Technology, Engineering, Math) dengan memanfaatkan TIK. Pelaksanaan
KIHAJAR STEM 2021 mengangkat tema “Serentak Bergerak Mewujudkan Merdeka
Belajar”.
KIHAJAR STEM 2021 telah berlangsung
berhasil diikuti 10.038 tim. Sebanyak 7.530 tim lolos pada tahap dasar, dan
kemudian 1.889 lolos pada tahap menengah. Akhirnya, sebanyak 388 tim lolos
mengikuti tahap final.
Terdapat 20 pemenang KIHAJAR STEM dengan
masing-masing lima pemenang per jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. Juara Umum SD
diraih SD Unggulan Al-Ya`Lu Jawa Timur, Juara Umum SMP diraih SMP Labschool
Kebayoran DKI Jakarta, Juara Umum SMA diraih SMAN 2 Bandar Lampung, dan Juara
Umum SMK diraih SMKN 26 Jakarta.
Selain itu, Pusdatin juga menggelar
Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK), yaitu program peningkatan
kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja yang ditetapkan UNESCO.
“Guru-guru peserta PembaTIK
berkesempatan menjadi Duta Rumah Belajar, yaitu agen Pusdatin Kemendikbudristek
untuk menyosialisasikan pendayagunaan TIK ke dalam pembelajaran. Guru-guru ini
akan menjadi penggerak dan inspirasi guru-guru serta komunitas di wilayah
representatif mereka untuk membangun budaya pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran,” terang Hasan.
Diakui Hasan, PembaTIK tahun ini diikuti
80 ribu guru hingga terseleksi 1.020 guru per provinsi yang mengikuti tahap
menengah. Setelahnya, berhasil ditetapkan 34 guru terbaik dari 34 provinsi sebagai
Duta Rumah Belajar 2021.
Membuat Bahan Ajar Berbasis TIK
(MembaTIK), ajang membuat media pembelajaran berbasis TIK bagi guru, siswa,
mahasiswa, dan khalayak umum. “Melalui MembaTIK peserta diharapkan dapat
membuat media bahan belajar berbasis TIK yang menarik, kreatif, dan interaktif
yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah.
Kategori media MembaTIK 2021 meliputi Gim Edukasi, Motion Graphics, Augmented
Reality dan Laboratorium Maya,” terang Hasan.
Terdapat 341 konten yang diunggah
peserta yang telah diseleksi menjadi 40 karya finalis oleh Pusdatin. “Apresiasi
yang diberikan adalah untuk Kategori Gim Edukasi, Motion Graphics, Augmented
Reality, dan Laboratorium Maya,” tutur Hasan.
Festival Video Edukasi (FVE) adalah sebuah
festival video yang berkonsentrasi pada tema-tema pendidikan. Festival ini
diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan (BPMTP),
salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Pusat Data dan Informasi,
Kemendikbudristek.
“Semangat yang menyertai festival ini
sikap kritis terhadap tayangan televisi yang didominasi kepentingan hiburan.
Kuatnya dominasi hiburan ini menyebabkan terabaikannya nilai-nilai yang
bersifat mendidik. Festival ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membuat
sendiri tontonan alternatif yang mengedepankan pendidikan budi pekerti,” terang
Hasan.
Lomba Membuat Aplikasi Mobile Edukasi
(MAME), yang digelar Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan
(BPMPK) Semarang, juga turut diumumkan pada malam anugerah.
“MAME bertujuan untuk memotivasi
pelajar, guru dan masyarakat untuk mengembangkan bahan belajar interaktif
melalui perangkat mobile,” terang Hasan.
Program Daerah Jawara belajar.id, adalah
program penghargaan yang diberikan kepada provinsi dan kabupaten/kota dengan
tingkat persentase aktivasi akun pembelajaran belajar.id tertinggi.
“Kegiatan ini digelar untuk
mengapresiasi kerja keras pemerintah daerah, terutama dinas pendidikan untuk
mendorong aktivasi dan pemanfaatan akun pembelajaran belajar.id. Semoga pemdah
dan dinas semakin terpacu mengaktivasi dan memanfaatkan Akun Pembelajaran
dengan menggandeng komunitas Pendidik belajar.id di daerahnya,” terang Hasan.
Jumlah peserta Daerah Jawara belajar.id
adalah 34 provinsi dan 374 kota/kabupaten yang berpartisipasi, dengan terpilih
sebanyak 23 Daerah Jawara belajar.id berdasarkan presentase aktivasi akun
pembelajaran tertinggi yang dibagi menjadi tiga kategori.
Para pemenang mendapatkan suvenir dan
tabungan pendidikan dengan rincian sebagai berikut: 1) KIHAJAR STEM,
mendapat tabungan pendidikan dan souvenir dengan jumlah total Rp 500 juta
rupiah; 2) PembaTIK, mendapat ponsel pintar dan tabungan pendidikan dengan
jumlah total Rp 500 juta rupiah; 3) MembaTIK, mendapat tabungan pendidikan
dengan jumlah total Rp 118 juta rupiah; 4) FVE, mendapat tabungan pendidikan
dengan jumlah total Rp 189 juta rupiah; 5) MAME, mendapat tabungan pendidikan
dengan jumlah total 358 juta rupiah; dan 6) Jawara Belajar.id, mendapat
chromebook kerja sama dengan Pusdatin dan REFO. (SP/Foto: Pusdatin Kemdikbudristek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.