Lantik Bunda Literasi, Walikota Pekalongan Dorong Peningkatan Indeks Gemar Membaca - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Rabu, 03 November 2021

Lantik Bunda Literasi, Walikota Pekalongan Dorong Peningkatan Indeks Gemar Membaca


Kota Pekalongan
, Anetry.Net – Hasil kajian kegemaran membaca masyarakat Indonesia tahun 2020 yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional, menunjukkan Nilai Tingkat Indeks Gemar Membaca Kota Pekalongan masih dalam kategori sedang atau peringkat 4 terendah se-Jawa Tengah.

 

Menanggapi hal tersebut, Walikota Pekalongan H.A. Afzan Arslan Djunaid, mendorong OPD terkait yaitu Dinas Pendidikan serta Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) untuk proaktif dalam mjeningkatkan minat baca. Ia menginginkan agar di tiap jenjang sekolah khususnya jenjang SD dan SMP tetap mengacu pada pemberian tugas sekolah (PR) kepada anak yang bersumber pada buku-buku. Baik buku bacaan maupun buku pengetahuan, sehingga akan tercipta minat membaca buku pada anak.

 

"Kami menekankan kepada Dinarpus dan Dindik bahwa untuk meningkatkan minat membaca di masyarakat, kami meminta di tingkat-tingkat sekolah terutama jenjang SD dan SMP di Kota Pekalongan, jangan sekali-kali memberikan tugas rumah (PR) yang bisa diakses semua lewat online, dalam hal ini melalui smartphone," tegas Aaf, sapaan akrabnya Walikota Pekalongan itu saat memberikan pengarahan dalam kegiatan Pengukuhan Bunda Literasi tingkat Kecamatan se-Kota Pekalongan dan Bunda PAUD Pekalongan Utara dan Pekalongan Selatan di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, Selasa(2/11).

 

Menurut Aaf, meskipun saat ini semua informasi bisa dengan mudah diakses melalui smartphone, namun di dalam perangkat canggih tersebut juga menyimpan konten berbahaya bagi anak-anak seperti pornografi, bahaya narkoba, radikalisme, kriminalitas, dan sebagainya jika tidak dengan bijak menggunakannya.

 

Pada kesempatan baik tersebut ,Aaf juga berpesan kepada Bunda Literasi dan Bunda PAUD yang baru dikukuhkan untuk menjadi penggerak dalam mengajak masyarakat meningkatkan budaya gemar membaca. Pihaknya juga menargetkan di tahun 2022, tingkat minat baca masyarakat Kota Pekalongan bisa terus meningkat.

 

"Kami ingin ketika anak diberikan tugas rumah, paling tidak mendorong anak untuk bisa datang ke perpustakaan untuk meminjam maupun membaca buku. Dengan adanya pengukuhan hari ini, kami berharap Bunda Literasi maupun Bunda PAUD yang baru dilantik hari ini bisa memberikan sumbangsihnya dalam mengajak masyarakat memiliki minat baca yang tinggi. Ssehingga indeks Gemar Membaca di Kota Pekalongan ini bisa meningkat di tahun-tahun berikutnya," tegas Aaf.

 

Sementara itu, Bunda Literasi sekaligus Bund PAUD Kota Pekalongan, Hj. Inggit Soraya, SSn menjelaskan, di era ini anak-anak lebih menyukai bermain gadget daripada membaca buku. Dimana anak anak lebih sering membaca media sosial dibandingkan mencari informasi di buku bacaan.

 

"Sehingga inilah perlunya pembiasaan agar anak-anak suka membaca buku. Inilah peran Bunda Literasi dibutuhkan untuk meningkatkan minat baca. Selain itu, peran keluarga juga sangat penting sebagai role, contoh kepada anak-anaknya. Orang tua harus merangsang anak-anaknya sejak dini agar mau membaca dan giat belajar dan berwawasan luas. Pasalnya, buku adalah jendela dunia," terang Inggit.

 

Inggit menerangkan, persoalan indeks kegemaran membaca dan literasi terdapat dalam dua sisi. Pertama dalam sisi hulu, yaitu penulisan, penerbitan, distribusi, regulasi. Kedua dari sisi hilir, yaitu rendahnya kegemaran membaca, rendahnya indeks lierasi, ketimpangan rasio buku dan jumlah penduduk, anggaran terbatas, kurangnya pustakawan.

 

Lebih jauh dikatakannya, berbicara tentang literasi tidak terlepas dari 4 (empat) tingkatan literasi, yaitu: 1. Mengumpulkan, yakni kemampuan untuk mengumpulkan sumber bacaan, 2. Memahami, yakni kemampuan untuk memahami apa yang tersirat dan tersurat, 3. Mengemukakan, yakni kemampuan untuk mengemukakan ide atau gagasan baru teori baru, dan kreativitas serta inovasi baru, 4.Menciptakan yakni kemampuan menciptakan barang atau jasa yang bermutu.

 

"Peningkatan budaya literasi, inovasi, kreativitas bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan, dan berkarakter melalui peningkatan budaya literasi mencakup pengembangan budaya gemar membaca, pengembangan sistem perbukuan dan penguatan konten literasi, peningkatan akses dan kualitas perpustakaan berbasis inklusi social,” tambahnya.

 

Ia melanjutka, “pembiasaan budaya literasi anak bisa dimulai sejak dini dari keluarga,dimana dalam hal ini,orangtua bisa mengajak anak-anaknya untuk berekreasi di perpustakaan atau taman baca. Disamping rekreasi,anak-anak bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Tidak hanya itu, orangtua juga bisa membiasakan diri untuk mengajak anaknya membaca buku bersama ataupun mendongeng.(sumber: Dinkominfo Kota Pekalongan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad