Semarang, Anetry.Net –Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, menutup Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI), Jumat (15/10) kemarin.
Festival yang telah berlangsung selama
lima hari secara virtual tersebut, sukses menelurkan inovasi dan karya
kewirausahaan siswa di jenjang SMA/MA dan SMK. Dalam kompetisi ini, Provinsi
Jawa Tengah berhasil mengungguli peserta dari provinsi lain dengan merebut
total 12 medali dari kedua kelompok, SMA/MA dan SMK.
Dalam sambutannya, Nadiem menyampaikan
apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan kompetisi. Ia
menuturkan, Kemendikbudristek akan selalu mendukung siswa untuk berkontribusi
dalam inovasi. Salah satunya terwujud dengan adanya kebijakan Merdeka Belajar.
“Harapannya lewat program kewirausahaan
kampus merdeka dapat meningkatkan kapasitas berwirausaha para siswa, dalam
mengembangkan kewirausahaan utamanya kewirausahaan sosial. Selamat kepada para
peraih medali dan seluruh finalis yang telah berpartisipasi. Sesungguhnya
kalian semua telah menjadi juara. Saya yakin cita-cita Indonesia tangguh,
Indonesia tumbuh akan tercapai jika para pelajar kita merdeka dalam belajar.
Mari terus bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar,” ujarnya sesaat
sebelum resmi menutup FIKSI secara daring.
Saat diumumkan, Provinsi Jawa Tengah
merebut dua medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu, di
kelompok SMA/MA. Sedangkan di kelompok SMK, provinsi ini meraih dua medali
emas, dua perak, dan dua perunggu. Selain Jawa Tengah, provinsi dengan
perolehan medali terbanyak adalah Daerah Istimewa Yogyakarta dan DKI Jakarta
yang sama-sama merebut masing-masing enam medali.
Peraih medali perak untuk kategori
pariwisata, industri seni, dan kreatif, asal Provinsi Jawa Tengah, Rival
Ardiansyah, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 menantang dirinya untuk menyelami
bakat yang dimiliki. Siswa SMKN 1 Sukoharjo, Wonosobo, Jawa Tengah, ini
mengikuti FIKSI dengan kemampuannya menggambar sketsa wajah. Kemampuannya
menggambar ini membawa Rival untuk menerima beragam pesanan sketsa wajah.
“Tantangannya kalau menggambar itu
misalnya pas ada order sekarang, tapi mau selesainya sekarang atau besok.
Padahal pengerjaan sketsa dalam satu hari itu hanya bisa dua wajah,” tuturnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, yang hadir
secara daring dalam acara penutupan FIKSI mengungkapkan kebahagiaannya dapat
menyapa para calon wirausaha muda Indonesia yang berlaga di FIKSI 2021.
Ia berpesan kepada para para peserta
yang telah berpartisipasi, agar paham makna kewirausahaan karena pasar
Indonesia maupun dunia terus berkembang hingga tahun 2045.
“Perkembangan dunia yang bergerak dengan
cepat harus disikapi dengan tepat. Hanya generasi yang berjiwa entrepreneur lah
yang bisa melihat dan memanfaatkan peluang tersebut,” tuturnya.
Wikan mengungkapkan, di masa mudanya ia
sudah pernah mencoba 14 jenis bisnis, mulai dari ternak ikan, percetakan, jual
sayur di pasar, mengembangkan koran online, hingga jual apartemen. Dari 14
bisnis itu, kata dia, hanya tiga yang bisa bertahan sampai sekarang, salah
satunya jadi pembuat konten di Youtube.
Wikan mengatakan, jika melihat orang
yang sudah sukses jangan hanya lihat suksesnya, tapi harus belajar dari
gagalnya. Negara ini butuh wirausahawan baru yang berani mencoba menjadi
pebisnis di masa depan. “Jadi harus berani ambil risiko,” ujarnya.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat
Prestasi Nasional (Puspresnas) Asep Sukmayadi dalam laporannya menyebut ada 50
medali yang diperebutkan dalam kompetisi kali ini. Medali tersebut dibagi atas
17 medali emas, 17 medali perak, dan 16 medali perunggu.
Selain perolehan medali, terdapat
penghargaan khusus atau special award yang akan diberikan para mitra kepada tim
terpilih menurut kriteria dari mitra. Special award yang diberikan para mitra
bagi tim terpilih dapat berupa pelatihan, inkubasi usaha, bantuan permodalan,
bantuan pendidikan, dan lain sebagainya. Nama-nama para peraih special award
selanjutnya diumumkan secara terpisah pada media sosial Pusat Prestasi Nasional.
Di kelompok SMA, ada lima bidang inovasi
yang dilombakan, yaitu Bidang Boga, Bidang Aplikasi, Permainan/Game, Video, dan
Animasi, Bidang Desain Grafis, Bidang Budidaya dan Lintas Usaha, Bidang
Fashion, dan Bidang Kriya. Tema yang diusung pada kelompok ini adalah Vokasi
Berbasis Kearifan Lokal Menuju Persaingan Global.
Kemudian bidang yang dilombakan pada
jenjang SMK yaitu Bidang Agribisnis dan Agroteknologi, Bidang Kemaritiman,
Bidang Kesehatan dan Pekerjaan Sosial, Bidang Pariwisata, Industri Seni, dan
Kreatif, Bidang Teknologi Rekayasa dan TIK.
Sebelum ditetapkan sebagai juara,
peserta FIKSI telah menjalani beberapa tahap seleksi. Di tahap pertama, pada
seleksi administrasi dan rencana bisnis, terdapat 1.942 siswa SMA/MA yang dan
476 siswa SMK yang mendaftar.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 130
rencana bisnis karya SMA/MA dan 50 rencana bisnis dipilih untuk mengikuti
seleksi tahap akhir. Di seleksi tahap akhir inilah, peserta melakukan presentasi,
wawancara, dan pameran, yang disebut dengan Expo FIKSI, di Bandung, Jawa Barat.
(SP/Foto: Humas Kemdikbud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.