Ingin Jadi Penulis Hebat? Tiga Tips Ini Penting Jadi Pegangan Anda - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Rabu, 20 Oktober 2021

Ingin Jadi Penulis Hebat? Tiga Tips Ini Penting Jadi Pegangan Anda

 


Anetry.Net – Menjadi penulis? Gampang, semua orang pasti bisa. Semua orang di zaman maju seperti ini bisa memilih dunia kepenulisan untuk menuangkan pemikiran dan idenya.

Selain untuk berbagi pengetahuan, dunia kepenulisan juga dapat dijadikan profesi. Banyak orang sukses yang memulai karirnya sebagai penulis amatir. Mulai dari penulis artikel lepas di surat kabar baik cetak maupun online, sampai menjadi penulis yang diterbitkan secara resmi dan beredar luas.


Kisah para penulis dalam mengawali karirnya juga beragam. Ada yang jatuh bangun karena kondisi mental yang rapuh, ada pula yang tertatih menyelesaikan setiap karyanya disebabkan kesibukan dan waktu yang sempit. Semua itu dialami dan dilalui oleh banyak penulis di negeri ini.


Setiap penulis yang tumbuh besar lalu terkenal, di masa lalunya memiliki kisah yang panjang. Tapi ada yang mengherankan, sangat sedikit penulis yang mengisahkan bagaimana ia belajar, ke siapa ia memintai pendapat dan masukan agar terus berkembang lebih baik.


Mengapa demikian? Ada rahasia yang tak biasa dalam hal ini. Dunia kepenulisan begitu luas. Setiap jenis karya tulis memiliki ilmunya masing-masing. Sebutlah bagaimana seorang penulis puisi dengan hak khusus Licentia Poeticanya, ia melabrak semua aturan tata bahasa. Sementara para penulis jenis karya lainnya tidak memiliki kesamaan hak dalam menuangkan pemikirannya. Beragam bukan?


Setelah seseorang menjadi penulis, banyak rintangan yang akan dihadapi. Jangan dikira untuk maju di bidang ini hanya butuh keseriusan dalam menggali potensi diri serta mempelajari keilmuannya. Pendapat, masukan, dan kritikan akan muncul berbarengan dengan kehadiran karya-karya yang dibidangi.


Karenanya, ada penulis yang baru muncul lalu hilang bak ditelan bumi. Ia mengalah pada keadaan dan memilih mundur dari blantika dunia kepenulisan disebabkan merasa banyak salah, dan tak sanggup menghadapi cengkerama dunia kepenulisan yang kadang berbau sarkasme. Atau memilih terus maju dengan segala keyakinan dan kekuatan karakternya tanpa peduli siapapun yang merintangi.


Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian seorang penulis, yakni:


1.        Pelajari aturan dan pengetahuan setiap jenis karya tulis yang akan dihasilkan

Hal ini merujuk pada pernyataan bahwa setiap jenis karya tulis memiliki seluk-beluknya sendiri, tidak sama satu dengan lainnya. Contoh, ketika anda menulis novel akan beda kiat dan triknya dengan menulis cerpen. Bila dalam novel alur cerita digambarkan lebih ‘mengalun’ dengan gelombang yang panjang, maka dalam cerpen hal ini tidak dilakukan. Cerpen harus disusun dalam alur menyentak, tidak bergelombang atau mengalun. Hentakan alur menyebabkan pembaca bisa mengetahui isi dan makna yang terkandung di dalamnya dengan cepat melalui kalimat-kalimat pendek.  Pesan yang dituju penulis dalam cerpen lebih jelas tergambar dibanding pesan-pesan yang dimuat dalam penulisan novel.


2.        Kurangi meminta pendapat ke semua orang

Setiap orang harus rendah hati, jangan sombong. Itu berlaku untuk semua karakter baik yang diinginkan tiap manusia. Tapi pemaknaannya harus jelas. Bukan berarti harus membangun keyakinan diri melalui pendapat orang lain, bahkan kepada penulis berkaliber ‘handal’ sekalipun. Alasannya apa? Bukankah dengan pendapat dari penulis lain yang mereview karya tulis yang sedang disusun akan lebih menyempurnakannya? Ternyata tidak. Malah mengacaukan mental dan menimbulkan ketidakpercayaan pada kualitas diri sendiri. Banyak penulis yang akhirnya merobek karyanya sendiri karena pendapat-pendapat teman yang dimintai mereview menghantam mentalnya.

Hal ini penting diingat karena rata-rata, semua reviewer belum tentu tahu maksud dan tujuan dari karya tulis yang sedang anda susun. Di saat bersamaan, anda telah memberi peluang orang lain mengobrak-abrik pemikiran dan ide cemerlang anda untuk sebuah karya bermakna.

Menjadi komentator itu memang asyik, bisa menyalahkan bahkan menghujat walau dirinya sendiri tidak pernah sukses jadi pemain. Jadi kalau ingin maju dengan kualitas mumpuni, tetaplah tegak berdiri di kaki sendiri dengan menimba pengetahuan yang cukup.


3.        Jadi diri sendiri

Anda dan saya, serta semua orang, dipisahkan oleh perbedaan yang luarbiasa banyak. Ketika si A menulis dan dibaca oleh penulis B, penulis B tidak akan bisa meniru karakter kepenulisan si A. Begitu pula sebaliknya.

Untuk menjadi penulis berkualitas, cukup menjadi diri sendiri. Tidak perlu meniru siapapun. Karena setiap manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan kekhasan masing-masing. Kita tidak pernah sama dengan siapapun, sekalipun itu kekasih, suami, istri, anak, atau orang tua anda sekalipun.

Jadi sekali lagi, jangan meniru dan berharap sama dengan penulis pujaan anda. Jadiah diri sendiri dan bangun kualitas.

 

Tiga tips di atas, bukanlah sebuah keniscayaan yang harus anda pegang dengan kuat. Bisa jadi setiap kita punya cara yang berbeda. Tapi setidaknya, menjadi diri sendiri dalam berkarya adalah kunci untuk dihargai dalam menapaki anak tangga kesuksesan. Salam Literasi. (*)

Penulis: NITM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad