Bila Ingin Maksimal, Jangan Coba-coba Edit Karya Tulis Milik Sendiri - Ane Try | Literacy Influencer

Info Terkini

Post Top Ad


Jumat, 29 Oktober 2021

Bila Ingin Maksimal, Jangan Coba-coba Edit Karya Tulis Milik Sendiri


Anetry.Net
– Setiap penulis, menginginkan hasil karya sempurna. Mulai dari konten yang disuguhkan, sampai pada tata bahasa yang digunakan. Semua serapi mungkin.

 

Ada penulis yang berupaya membaca ulang karya berkali-kali setelah mengetik sekian lama di gawai. Dan setiap diulang, ditemukan kesalahan tulisan, diksi yang kurang tepat, sampai pada paragraf yang kurang berurutan.

 

Utak-atik. Ya, lagi dan lagi. Kadang malah membutuhkan waktu panjang, hampir sama dengan masa yang dibutuhkan untuk menuangkan ide-ide brilian itu. Tapi begitulah penulis, inginkan yang terbaik sehingga mau berlama-lama melakukan pengecekan terhadap naskah.

 

Kita sebut pengecekan, karena penulis sebenarnya bukanlah seorang editor. Penulis dan editor, seperti artikel yang beberapa waktu lalu telah dimuat di media ini, adalah dua profesi yang jauh berbeda. Beda keterampilan, dan beda cara kerjanya.

 

Seorang penulis perfeksionis sekalipun, bila melakukan pengecekan atau lebih dikenal dengan istilah self-editing terhadap karyanya, dipastikan tidak akan berhasil dengan baik.  Bahkan bila hasil penulisannya diprint-out dan dibaca ulang untuk dimarking untuk perbaikan, tetap saja tidak akan 100% berhasil dengan baik.

 

Mengapa demikian? Jawaban singkatnya adalah, semua isi naskah itu ada dalam memori penulis. Di dalam memori tersebut tidak ada kesalahan ketik, tidak ada kekurangan huruf dan tanda baca, semua sempurna.

 

Ketika penulis membaca ulang baik di layar monitor maupun dalam bentuk print-out, maka sebenarnya yang membaca adalah memorinya yang sempurna tanpa cacat. Karena itu akan sulit menemukan kesalahan ketikan, dan kekurangan lain.

 

Hal ini berlaku pada penulis tunggal maupun penulis bersama. Karena masing-masing mereka sudah membentuk naskah perfect dalam memori, maka dibutuhkan  pihak lain sebagai editor. Di sinilah fungsi utama seorang editor yang dengan pengetahuan serta keterampilannya mampu melihat dimana kesalahan dan kurangsesuaian naskah.

 

Jadi tidak mungkin seorang penulis memaksakan diri untuk menciptakan naskah sempurna dengan mengambil alih tugas seorang editor. Self-editing itu penting, tapi hanya pada tahap awal saja. Untuk menyempurnakannya, maka harus diserahkan penuh kepada ahlinya; editor.

 

Selanjutnya, adakah seorang penulis yang juga memiliki keterampilan editing? Jawabannya, sangat banyak. Rerata, penulis-penulis di zaman milenial ini telah memiliki keterampilan editing dengan baik. Tapi tidak berlaku pada karya tulisnya sendiri.

 

Analogi sederhananya adalah, tukang cukur rambut tidak dapat mencukur rambutnya sendiri. Bila ia paksakan, maka hasilnya akan gagal dan tidak memuaskan. Sama seperti seorang tukang pijat senior yang tidak mampu memijat dirinya sendiri, butuh sentuhan pijatan dari pemijat lain.

 

Jadi jangan berharap semua tulisan yang anda tulis dapat sempurna hanya dengan tahapn self-editing. Semua ada ranahnya, ada bidangnya. (*)

 

Penulis: NITM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Post Top Ad